Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LAPAN ANALISIS DATA SATELIT PENYEBAB GENANGAN JAKARTA

Septia Eka Putri - Jumat, 13 Februari 2015 - 11:08 WIB

Jumat, 13 Februari 2015 - 11:08 WIB

583 Views ㅤ

banjir-120215-dm1-300x200.jpg" alt="20150212antarafoto-pembersihan-kali-sunter-pasca-banjir-120215-dm" width="300" height="200" /> Pembersihan Kali Sunter. Petugas Sudin Kebersihan DKI Jakarta membersihkan sampah yang menghambat aliran Kali Sunter Kelapa Gading di Jakarta utara, Kamis (12/2). Upaya pembersihan itu dilakukan sebagai penanggulangan bahaya pasca banjir seperti yang sempat terjadi pada Senin (9/2) akibat meluapnya kali Sunter. (ANTARA FOTO/David Muharmansyah)

Jakarta, 23 Rabi’ul Akhir 1435/12 Februari 2015 (MINA) – Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) melakukan analisis data satelit radar Alos Palsar-2 untuk mencari tahu penyebab banjir atau munculnya genangan di Jakarta.

“Pada 10 Februari lalu kami dapat data Alos-2 untuk wilayah Jakarta. Sedang dianalisis genangannya di mana saja,” kata Kepala Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh Lapan Rokhis Komarudin di sela-sela pelatihan pemanfaatan data satelit Jepang di Jakarta, Kamis.

Saat ini data satelit radar dari Alos-2 tersebut sedang diolah untuk mengetahui titik genangan air. Meskipun kejadian genangan sudah lewat, menurut dia, data tersebut masih penting untuk dianalisis karena hasilnya dapat mengungkap penyebab banjir atau genangan di Jakarta. Antara News melaporkan seperti dilansir Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Jadi bisa juga kita tahu, apa benar karena listrik mati (yang membuat pompa air di Waduk Pluit tidak bekerja–red) sehingga menyebabkan banjir,” ujar dia.

Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Akhir Pekan Ini Diguyur Hujan 

Atau, lanjutnya, penyebab genangan atau banjir justru karena penurunan muka tanah yang semakin parah di Jakarta. Semua itu dapat diketahui melalui data satelit radar Alos-2 yang telah dianalisis.

Data satelit radar yang berasal dari satelit milik Jepang tersebut, menurut dia, memiliki akurasi 80 persen dengan spesifikasi khusus menghasilkan citra yang bebas dari tutupan awan.

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan Kali Abdul Muis meluap hingga menggenangi kawasan Jalan Medan Merdeka pada Senin (9/2), karena pompa air di Waduk Pluit tidak bekerja setelah PT PLN (Persero) mematikan aliran listrik di rumah pompa Waduk Pluit.

Ahok menyayangkan tindakan PLN yang mematikan aliran listrik di Waduk Pluit, sementara kawasan itu belum terendam banjir. Sedangkan dari 12 pompa di waduk hanya dapat beroperasi dua dengan genset. (T/P007/R02)

Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
Indonesia