Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LAPORAN: 60% MIGRAN MESIR KE ITALIA ADALAH ANAK-ANAK

Admin - Jumat, 2 Oktober 2015 - 21:42 WIB

Jumat, 2 Oktober 2015 - 21:42 WIB

328 Views ㅤ

Duta Besar Uni Eropa untuk Mesir James Moran (Potho: MEMO)

Mesir-James-Moran-300x184.jpg" alt="Duta Besar Uni Eropa untuk Mesir James Moran (Potho: MEMO)" width="300" height="184" /> Duta Besar Uni Eropa untuk Mesir James Moran (Potho: MEMO)

Roma, 18 Dzulhijjah 1436/2 Oktober 2015 (MINA) – Sekitar 60 % dari 500 ribu migran Mesir yang tiba di Itali adalah anak-anak yang masih di bawah umur.

Duta Besar Uni Eropa untuk Mesir James Moran mengungkapkan jumlah migran sebanyak itu adalah  terbesar sejak Perang Dunia I. Demikian MEMO melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Dia menekankan, Uni Eropa tertarik untuk memperkuat kerjasama dalam memerangi migran gelap itu. “Ada krisis dan keadaan darurat untuk memerangi migran gelap,” katanya.

Presiden Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Migrasi Ilegal, Naela Gabr mengatakan, Mesir tertarik untuk bekerjasama dalam semua dimensi untuk mengatasi masalah migran ilegal.

Baca Juga: Israel Hancurkan Infrastruktur Sipil, Bom Bandara Sanaa di Yaman

“Menyelundupkan imigran adalah kejahatan nasional yang erugikan hak asasi manusia, termasuk hak untuk hidup,” tegasnya.

Gabr menjelaskan denda yang dikenakan untuk para penyelundup yang berlaku di Mesir antara 200.000-500.000 pound Mesir atau setara dengan 500 juta-1 milyar rupiah dan penjara seumur hidup bagi mereka yang menggunakan anak-anak tersebut dengan tujuan kejahatan.(T/P004/P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Usai Serangan Rudal Yaman, Israel Hentikan Semua Penerbangan di Ben Gurion

 

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Palestina
Dunia Islam
Feature
Presiden RI Prabowo Subianto tiba di Bandar Udara (Bandara) Internasional Hammad, Doha, Qatar, Sabtu (12/4/2025), sekitar pukul 21.15 waktu setempat. (Foto: Kemensesneg)
Timur Tengah