Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan: Ancaman Terhadap Muslim Inggris Melonjak 5 Kali Lipat

Arina Islami - Senin, 5 Agustus 2024 - 20:03 WIB

Senin, 5 Agustus 2024 - 20:03 WIB

47 Views

Ribuan orang menghadiri unjuk rasa antirasisme di pusat kota London, Inggris, pada 18 Maret 2017. (Foto: ShutterStock)

London, MINA – Ancaman terhadap warga Muslim di Inggris telah meningkat hingga lima kali lipat. Ancaman tersebut antara lain berupa pemerkosaan dan kematian.

Hal tersebut dipicu oleh lonjakan aktivitas sayap kanan ekstrem dalam sepekan terakhir, menurut laporan Tell Mama, sebuah organisasi pemantau yang melacak pengaduan kejahatan kebencian anti-Muslim.

Data Tell Mama menyebut warga Muslim telah mendapatkan ancaman lebih banyak, di mana insiden kejahatan kebencian meningkat tiga kali lipat.

Muslim di Inggris telah diteror oleh peningkatan aktivitas sayap kanan ekstrem sejak Senin, yang secara langsung terkait dengan peningkatan besar dalam kejahatan kebencian anti-Islam,” menurut analisis awal dari Tell Mama pada Ahad (4/8/2024), mengutip CNBC.

Baca Juga: Angkatan Bersenjata Yaman Serang Bandara Ben Gurion, Ancam Pelabuhan Haifa

Tell Mama menyebut peningkatan ketakutan yang dialami Muslim di Inggris secara langsung terkait dengan ekstrem kanan.

Direktur Tell Mama, Iman Atta, mengatakan data awal menunjukkan tren yang jelas.

Atta menambahkan, hal itu disebabkan oleh misinformasi dan disinformasi ekstrem kanan setelah serangan Southport, yang menuduh umat Muslim terlibat insiden tersebut.

“Hal ini menyebabkan pawai kebencian anti-Muslim ekstrem kanan di seluruh Inggris, dan ekstrem kanan memobilisasi dan menyebarkan lebih banyak kebencian daring. Ini adalah akibat langsung dari lonjakan aktivitas ekstrem kanan,” kata dia, melansir The Guardian.

Baca Juga: HALO Trust: Seperlima Penduduk Afghanistan Berisiko Kena Ranjau Darat

“Pawai dan kekerasan tersebut meneror masyarakat. Orang-orang tidak ingin terlihat, tidak ingin pergi ke masjid. Orang-orang mungkin memiliki kekhawatiran yang sah tentang imigrasi, tetapi itu tidak berarti mereka merusak masjid atau menyerang atau mengancam komunitas Muslim,” tambahnya.

Menurut lembaga amal tersebut, sebanyak 10 masjid telah menghadapi serangan atau ancaman, termasuk tempat ibadah Islam di Southport, Liverpool, dan Hartlepool.

Lembaga amal tersebut mengatakan orang-orang menjadi terlalu takut untuk meninggalkan rumah mereka, dengan wanita yang mengenakan penutup kepala seperti jilbab menghadapi ancaman di jalan.

Peningkatan tersebut berasal dari angka awal yang dikumpulkan dari 26 Juli hingga 2 Agustus, dan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Data tersebut mencakup insiden daring dan di dunia nyata.[]

Baca Juga: WFP Cari Dana $650 Juta untuk Atasi Krisis Kelaparan di Afghanistan

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kerusuhan di LA Berpotensi Meluas ke Seluruh AS, Texas Kerahkan Garda Nasional

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Kolom
Khadijah
Kolom
MINA Preneur
Kolom