Tel Aviv, MINA – Pemerintah Presiden Bashar Al-Assad dilaporkan menempatkan tank dan artileri berat di dalam zona penyangga yang didemilitarisasi di perbatasan dengan Israel.
Harian Israel Haaretz melaporkan pada Kamis (5/4), Assad sedang mempersiapkan serangan untuk merebut kembali Suriah selatan dan Dataran Tinggi Golan Suriah dari kelompok oposisi.
Israel menganggap langkah itu melanggar Perjanjian Pelepasan yang ditandatangani pada 1974 antara Israel dan Suriah, yang mengakhiri Perang Yom Kippur.
Israel diperkirakan akan mengadu kepada pasukan perdamaian PBB yang dikenal dengan nama UNDOF (Pasukan Pengamat Pelepasan Perserikatan Bangsa-Bangsa), demikian Times of Israel melaporkan.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pasukan UNDOF telah berpatroli di zona penyangga antara Suriah dan Israel sejak 1974, setahun setelah perang berakhir.
Selama hampir empat dasawarsa, UNDOF membantu memberlakukan gencatan senjata yang stabil antara kedua negara, tetapi perang saudara Suriah kini telah tumpah ke daerah itu, menurut laporan Haaretz. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza