Kairo, 25 Syawwal 1436/11 Agustus 2015 (MINA) – Kelompok Hak Asasi Manusia melaporkan, sebanyak 264 tahanan di penjara Mesir dilaporkan telah meninggal akibat kelalaian medis sejak kudeta Presiden Muhammad Mursi pada 2013.
Dalam pernyataan yang dirilis pada 2 Agustus lembaga pengawas berbasis di Inggris mengatakan, sekitar 72 orang meninggal awal 2015.
Dr Essam Derbala, melaporkankan, Ketua Dewan Syura Kelompok Islam Jamaa Al-Islamiyah di Qena, Muhammad Mehdi Hajjaj meninggal dalam 24 jam terakhir, laporan Middle East Monitor (Memo) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.
Menurutnya, Muhammad Mahdi Hajjaj meninggal di kantor polisi Raml setelah petugas setempat membantah masuknya obat, dan menolak untuk memindahkan dia ke rumah sakit setempat saat kesehatannya semakin memburuk.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Dalam daftar tokoh oposisi yang meninggal di penjara Mesir karena kelalaian medis, termasuk pemimpin senior Ikhwanul Muslimin Farid Ismail yang meninggal pada bulan Mei lalu.
Tahanan politik tertua di Mesir adalah Sheikh Nabil Maghribi yang meninggal bulan Juni, serta Sheikh Salem Morgan Jouhari, mantan anggota Dewan Syura organisasi Jihad.
Pada Agustus, empat tahanan politik juga meninggal di penjara Mesir, di antaranya Sheikh Izzat Salamoni, Ahmed Ghozlan, Sheikh Salem Morgan Jouhari dan Mahmoud Hanafi dari kelompok Ikhwanul Muslimin. (T/P002/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata