Doha, MINA – Komite Internasional Palang Merah (ICRC) telah menerima jenazah dari Hamas yang menurut kelompok itu adalah milik sandera Israel Shiri Bibas, Al Jazeera dan Radio Angkatan Darat Israel melaporkan.
“Tentara Israel akan menerima peti jenazah dari Palang Merah segera setelah koordinasi dilakukan. Situasi di lapangan cukup rumit,” kata penyiar Qatar melaporkan pada Jumat (21/2).
“Setiap pergerakan di malam hari untuk Palang Merah harus dikoordinasikan secara erat dengan tentara Israel, yang tetap berada di (area) apa yang disebut zona penyangga yang berada 2.296 kaki hingga satu kilometer di dalam wilayah itu,” katanya.
Seorang pejabat keamanan Israel mengatakan, Palang Merah telah mengonfirmasi sudah menerima jenazah Bibas, kata Radio Angkatan Darat Israel.
Baca Juga: Netanyahu Bersumpah Balas Gaza Usai Jenazah Tawanan Israel Dikembalikan
Laporan tersebut, yang mengutip pejabat keamanan Israel yang tidak disebutkan namanya, tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Baik Hamas maupun Palang Merah tidak mengeluarkan komentar apa pun terkait laporan tersebut.
Sebelumnya pada Jumat, lembaga penyiaran publik Israel KAN melaporkan bahwa Israel sedang menyelidiki laporan media yang menunjukkan Hamas telah menyerahkan jenazah Bibas ke ICRC.
Sebelumnya pada Kamis, faksi perlawanan Palestina di Gaza menyerahkan empat peti mati berisi jenazah sandera Israel, dengan menyatakan bahwa peti mati tersebut milik Shiri Bibas, kedua anaknya Kfir dan Ariel, serta sandera Oded Lifshitz.
Baca Juga: Netanyahu Ancam Hamas, Klaim Jenazah Shiri Bibas Tidak Dipulangkan
Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeklaim dalam sebuah pernyataan video pada Jumat pagi bahwa Hamas telah mengembalikan jenazah seorang wanita dari Gaza, bukan Bibas.
Ia bersumpah bahwa Hamas akan “membayar harga penuh” atas apa yang disebutnya sebagai “pelanggaran berat” terhadap perjanjian pertukaran tawanan.
Sebagai tanggapan, Hamas menolak ancaman Netanyahu dan berjanji akan “memeriksa secara menyeluruh” klaim Netanyahu serta mengumumkan hasilnya secara transparan.
Hamas mencatat, kemungkinan terjadi kesalahan atau kesalahan pada jenazah, yang mungkin diakibatkan oleh pengeboman Israel di lokasi tempat keluarga Bibas berada bersama warga Palestina lainnya.
Baca Juga: Sekolah di Gaza akan Kembali Dibuka Sabtu Ini
Sementara itu, pejabat Hamas Taher al-Nunu menuduh Netanyahu menyebarkan “serangkaian kebohongan” dalam pertikaian yang sedang berlangsung mengenai pengembalian jenazah Shiri Bibas.
“Kami katakan dengan jelas bahwa kami berkomitmen pada perjanjian tersebut. Kesalahan bisa saja terjadi. Kami sedang menyelidiki masalah ini,” kata al-Nunu kepada Al Jazeera Arabic.
Al-Nunu menyalahkan Netanyahu atas krisis saat ini, dengan mengatakan bahwa Hamas telah menawarkan untuk membebaskan sandera di awal perang dengan imbalan gencatan senjata, tetapi pemimpin Israel itu menolak usulan tersebut.
“Pada saat itu, semua sandera sipil masih hidup,” kata al-Nunu. []
Baca Juga: Israel Kembali Bagikan Selebaran Ancaman di Jalur Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)