Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan: Israel Izinkan Penjualan Spyware ke Saudi

Rudi Hendrik - Ahad, 9 Desember 2018 - 10:59 WIB

Ahad, 9 Desember 2018 - 10:59 WIB

4 Views

Ilustrasi: wanita Arab Saudi sedang menggunakan ponsel. (Foto: dok. Press TV)

Washington, MINA – Sebuah laporan di Washington Post mengungkapkan bahwa Israel terlibat langsung dalam penjualan spyware canggih kepada Arab Saudi.

Spyware itu dilaporkan membantu Kerajaan membersihkan dan membunuh para pembangkang.

Media ternama Amerika Serikat itu mengatakan, kementerian urusan militer Israel telah memberi wewenang kepada NSO Group Technologies untuk menjual spyware bernama Pegasus, demikian PressTV melaporkan yang dikutip MINA, Ahad (9/12).

NSO Group Technologies adalah perusahaan Israel yang bekerja di dunia intelijen dunia maya. Sementara Pegasus adalah sebuah perangkat lunak sangat rumit yang digunakan untuk peretasan dan spionase.

Baca Juga: Dokter Palestina Kumpulkan Dana untuk Pendidikan Kedokteran di Gaza

Namun sebelumnya, Kerajaan Saudi menyangkal bahwa rezim Tel Aviv terlibat langsung dalam kasus pemerintah Saudi.

Laporan itu juga mengatakan, penjualan dilakukan melalui anak perusahaan NSO di Luksemburg. Perusahaan, secara resmi dikenal sebagai Q Cyber ​​Technologies, memungkinkan Riyadh untuk menargetkan individu dan entitas di enam negara Timur Tengah.

Laporan itu muncul setelah tokoh-tokoh pembangkang Saudi tertentu mengungkapkan kepada media bahwa ponsel mereka diretas oleh pemerintah Saudi menggunakan spyware Pegasus.

Omar Abdulaziz, seorang aktivis Saudi yang tinggal di Montreal, Kanada, telah melakukan tindakan hukum terhadap NSO setelah terungkap bahwa percakapan teleponnya dengan wartawan Saudi Jamal Khashoggi diretas.

Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas

“Peretasan ponsel saya memainkan peran besar dengan apa yang terjadi pada Jamal, saya benar-benar menyesal untuk mengatakannya,” kata Abdulaziz dalam wawancara dengan CNN. (T/RI-1/R06)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA

Rekomendasi untuk Anda