Laporan: Israel Khawatir ICC Bisa Keluarkan Surat Penangkapan Pejabatnya

Tentara Angkatan Pertahanan Israel (IDF) berdiri di dekat tank-tank. (Foto: Flash90)

Yerusalem, MINA – Pemerintah khawatir keputusan Pengadilan Kriminal Internasional () akan bisa memberi wewenang pada pengadilan itu untuk melakukan investigasi potensial terhadap kejahatan yang diduga dilakukan Israel di wilayah Palestina, menurut sebuah laporan, Sabtu (21/12).

Media Channel 12 Israel melaporkan, para khawatir mantan pejabat dan personel militernya akan diinvestigasi dan dituntut di panggung global, demikian Times of Israel melaporkan.

Israel telah berencana untuk menolak bekerja sama dengan investigasi potensial oleh ICC.

Meurut media itu, dikhawatirkan perwira-perwira tinggi Angkatan Pertahanan Israel (IDF), serta prajurit-prajurit berpangkat rendah, dapat menghadapi surat perintah penangkapan internasional.

Demikian juga Perdana Menteri, Menteri Pertahanan, Kepala IDF dan Kepala Dinas Keamanan Shin Bet selama lima tahun terakhir, semuanya bisa menghadapi bahaya penuntutan.

ICC berurusan dengan penuntutan individu untuk dugaan kejahatan, bukan negara.

Mengenai pertanyaan, apakah Israel akan bekerja sama dengan ruang prasidang ICC dalam 120 hari mendatang, seorang pejabat di Kantor Perdana Menteri mengatakan, “Sebuah keputusan akan diambil setelah tim hukum membuat rekomendasi.”

Sementara itu sumber-sumber diplomatik mengatakan kepada Channel 12, “Tidak akan ada kerja sama dengan ICC … tentu saja tidak jika akhirnya JCC  memutuskan untuk membuka penyelidikan (terhadap pejabat).”

“Organisasi swasta Israel berpotensi membela mereka yang dituntut tetapi pemerintah Israel tidak akan bekerja sama dengan penyelidikan dalam kapasitas formal apa pun,” kata mereka. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)