Yerusalem, MINA – Europeans for Jerusalem Foundation mengungkapkan, pelanggaran Israel di kota Al-Quds mengalami peningkatan signifikan selama bulan April 2023 yang baru lalu.
Lembaga itu mencatat, sebanyak 2.541 kali pelanggaran dilakukan Israel selama April, hampir satu setengah kali lebih banyak dari pelanggaran yang didokumentasikan pada bulan sebelumnya.
Dalam laporan bulanannya, lembaga itu merinci, pelanggaran tersebut tersebar di 17 jenis pelanggaran hak asasi manusia, seperti dikutip dari Pusat Info Palestina, Rabu (3/5).
Pelanggaran paling banyak adalah penangkapan sebanyak 25,8 persen, penyerangan dan intimidasi sebanyak 19,2 persen, serta penggerebekan sebanyak 18,0 persen.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Laporan tersebut juga mendokumentasikan 78 insiden penembakan dan serangan langsung oleh pasukan pendudukan Zionis Israel di perkampungan Al-Quds.
Serangan itu mengakibatkan tewasnya Hatem Asaad Abu Najma (39 tahun) oleh peluru pemukim pendatang Yahudi, dengan dalih melakukan serangan aksi penabrakan yang mengakibatkan 8 pemukim pendatang Yahudi luka-luka.
Laporan tersebut juga mendokumentasikan sebanyak 51 warga Palestina di al-Quds cedera, tidak kurang dari 488 warga mengalami pemukulan dan pelecehan, yang sebagian besar terluka saat penyerbuan Masjid Al-Aqsa.
Selama April, menurut laporan yang sama, terjadi serangan berulang terhadap Masjid Al-Aqsa dan jamaah yang beri’tilaf di dalamnya.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Puncaknya terjadi pada 5 April, ketika pasukan pendudukan Zionis Israel menyerbu aula shalat Al-Qibli selama empat malam berturut-turut.
Mereka dengan brutal menyerang para jamaah yang beri’tikaf di dalamnya setelah mereka menembakkan granat kejut, gas dan peluru karet di dalamnya.
Saat itu, Israel menangkap 440 jamaah setelah menyeret dan menyiksa mereka, dan membebaskan sebagian besar dari mereka keesokan harinya, dengan syarat dikeluarkan dari Kota Tua dan Masjid Al-Aqsha antara 7 hingga 15 hari. (R/R2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel