Atlanta, MINA – Israel mungkin bersiap untuk menghentikan perang tanpa pandang bulu di Gaza dengan imbalan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas. Itu tawaran pertama sejak negara itu melanggar gencatan senjata tujuh hari pada awal Desember.
CNN melaporkan pada Rabu (20/12), Israel telah mengusulkan kepada Hamas menghentikan pertempuran selama sepekan untuk memungkinkan pembebasan 40 sandera Israel, termasuk wanita, orang tua dan orang-orang dengan kondisi kesehatan kritis, yang ditahan di lokasi yang tidak diketahui di Gaza.
Seorang pejabat Israel yang dikutip oleh jaringan tersebut memperingatkan bahwa kesepakatan tersebut masih memerlukan waktu dan “belum ada keputusan final” yang bisa didiskusikan.
Israel meminta semua sandera dibebaskan, sementara Hamas meminta pembebasan semua tahanan Palestina – termasuk mereka yang ditahan tanpa dakwaan dan mereka yang dihukum karena “kejahatan serius” oleh pengadilan militer Israel.
Baca Juga: Israel Akui 66 Tentaranya Cedera dalam 24 Jam
Rinciannya disampaikan kepada Hamas melalui mediator Qatar, kata pengamat politik CNN, Barak Ravid, mengutip para pejabat yang mengetahui masalah tersebut.
Michael Herzog, Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat, mengatakan bahwa Israel siap menghentikan serangannya jika ada jaminan penyerahan sandera.
“Saya pikir terlalu dini untuk mengatakan apakah kita memiliki kesepakatan atau tidak, karena hingga saat ini Hamas menolak untuk melakukan kesepakatan lain,” kata Herzog kepada CNN.
“Mereka mengharapkan gencatan senjata permanen, tapi saya berharap bahwa di bawah tekanan dari apa yang kami lakukan di lapangan, ditambah tekanan dari Qatar, mereka akan setuju untuk melakukan kesepakatan, tapi itu masih terlalu dini pada tahap ini,” katanya.
Baca Juga: Menteri Keuangan Israel Serukan Pendudukan Penuh di Gaza Utara
Sekitar 130 sandera, warga negara Israel dan asing, saat ini ditahan di Gaza oleh Hamas dan Jihad Islam. Delapan warga negara AS termasuk di antara para sandera, menurut Gedung Putih.
Israel mengatakan, mereka yakin 108 sandera diyakini masih hidup. Pekan lalu, tentara Israel mengaku membunuh tiga warganya yang disandera dalam serangan Hamas pada 7 Oktober.
Gencatan senjata sebelumnya gagal pada 1 Desember, setelah jeda tujuh hari dalam permusuhan yang mengakibatkan pembebasan 110 sandera oleh Hamas dan 240 tahanan anak-anak dan perempuan Palestina oleh Israel, bersamaan dengan pengiriman bantuan kemanusiaan terbatas ke Jalur Gaza. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Citra Satelit Tunjukkan Penghancuran Sistematis Area Pemukiman Gaza Utara
Mi’raj News Agency (MINA)