Ramallah, MINA – Pusat Studi Tahanan Palestina melaporkan, tentara pendudukan Israel telah menangkap 1.500 warga Palestina termasuk 35 perempuan dan 240 anak sejak awal tahun ini.
Juru Bicara Media Center Pusat Studi itu Riyad Al-Ashqar mengatakan, Israel secara rutin menangkap warga Palestina sebagai alat penindasan dan hukuman kolektif, bahkan selama penguncian untuk memerangi pandemi virus corona.
“Pendudukan Israel membahayakan kehidupan Palestina dengan menangkap mereka dalam keadaan yang luar biasa, sementara pemerintah dunia membebaskan para tahanan mereka, termasuk Israel yang telah membebaskan ratusan tahanan Yahudi untuk memerangi virus corona,” kata Riyad Al-Ashqar seperti dikutip dari MEMO, Jumat (8/5).
Menurut Al-Ashqar, otoritas pendudukan Israel telah menjadikan semua tahanan satu atau lebih mendapatkan bentuk penyiksaan fisik atau psikologis, pelecehan moral dan perlakuan merendahkan martabat, terutama anak-anak.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Laporan tersebut mencatat, lebih dari sepertiga penangkapan terjadi di Yerusalem dengan 600 penangkapan.
Al-Ashqar juga mengatakan tahanan termuda yang ditangkap tahun ini adalah Majid Ali Abu Saada, berusia 7 tahun dari kota Jayyous, sebelah timur Qalqilya, Tepi Barat utara. (T/SRT/R6/P1
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon