Laporan: Israel Tangkap 745 Anak Usia di Bawah 18 Tahun Sejak Awal 2019

Pasukan Israel berusaha untuk menangkap anak-anak Palestina saat mereka lewat di jalan. [foto arsip]

Yerusalem, MINA – telah menangkap 745 di bawah usia 18 tahun sejak awal tahun ini, banyak dari mereka mengalami berbagai pelanggaran hak asasi, demikian laporan kelompok pengawas Tahanan Palestina, Palestinian Prisoner Club.

Organisasi itu pada Selasa (19/11) lalu mengatakan bahwa hampir 200 anak menjalani pemenjaraan yang terus-menerus di berbagai pusat penahanan di seluruh Israel.

Laporan tersebut dirilis sehari sebelum Hari Anak-Anak Sedunia, demikian Press TV melaporkan, Kamis (21/11).

Hari Anak Sedunia pada 20 November menandai hari peringatan adopsi PBB atas Deklarasi Hak Anak pada tahun 1959 dan Konvensi Hak Anak pada tahun 1989.

Dalam laporan yang baru dirilis, mengatakan, anak-anak Palestina yang ditangkap oleh Israel mengalami banyak pelanggaran hak tak lama setelah mereka diculik dari rumah mereka pada larut malam.

Pelanggaran berlanjut dengan penahanan anak-anak, termasuk diinterogasi dalam kondisi kemanusiaan yang buruk.

Laporan itu menambahkan, anak-anak yang ditangkap tidak diberi hak pendidikan, yang jelas merupakan pelanggaran terhadap Deklarasi Hak Anak. Otoritas penjara juga menolak kunjungan keluarga dan perawatan medis bagi anak.

Menurut The Palestinian Quds News Network , anak-anak Palestina yang ditangkap seringkali tidak diberi makan minum, mengalami pemukulan, penghinaan, ancaman dan intimidasi.

Jaringan itu menambahkan bahwa anak-anak sering dipaksa untuk mengaku dan membayar denda tinggi.

Beberapa anak-anak ditempatkan di bawah penahanan administratif, semacam penjara yang tidak memerlukan pengadilan.

Di antara anak-anak yang ditahan, beberapa telah dijatuhi hukuman penjara yang lama, di antaranya mencapai 10 tahun.

Pada bulan Mei, sebuah penelitian mengklaim bahwa Israel telah menangkap hingga 16.500 anak Palestina sejak pecahnya Intifada Kedua pada akhir tahun 2000. (T/RI-1/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)