Paris, MINA – Panglima baru Pasukan Quds Iran, Jenderal Esmail Ghaani, meminta Hizbullah Lebanon “menghindari memprovokasi Israel,.” terutama pada bulan-bulan terakhir Donald Trump jadi Presiden AS ini.
Sebuah laporan media harian berbahasa Prancis Lebanon, L’Orient-Le Jour, pada Senin (30/11) melaporkan, permintaan Ghaani disampaikan dalam kunjungan rahasianya baru-baru ini ke Lebanon, Nahar Net melaporkan.
Ghaani yang menggantikan Jenderal Qasem Soleimani sebagai Panglima Pasukan Quds, unit elit Pengawal Revolusi Iran yang bertanggung jawab atas operasi luar negeri, dilaporkan telah melakukan kunjungan rahasia ke pinggiran selatan Beirut dalam beberapa hari terakhir dan telah berbicara kepada Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah serta pejabat politik dan militer lainnya.
“Pejabat Iran itu menekankan perlunya tetap waspada untuk segala kemungkinan, sambil mengatakan kepada lyang bicara dengannya, bahwa perlu untuk menghindari tindakan apa pun yang dapat dilihat sebagai eskalasi dan dieksploitasi oleh Israel untuk melancarkan operasi besar,” tambah surat kabar itu.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Dua politisi senior Irak baru-baru ini mengatakan kepada Associated Press, Ghaani telah mengunjungi Irak dalam beberapa pekan terakhir untuk memberi tahu faksi milisi Irak yang didukung Iran agar menghindari memprovokasi ketegangan dengan AS yang dapat memberikan alasan bagi Presiden AS Donald Trump untuk melancarkan serangan di masa akhir jabatannya.
Sekitar waktu itu, Nasrallah sendiri memperingatkan pengikut dan sekutunya untuk waspada selama sisa waktu Trump berkuasa sebelum digantikan oleh Presiden terpilih Joe Biden. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza