Gaza, MINA – Kantor Media Pemerintah (GMO) di Gaza mengumumkan bahwa serangan Israel menewaskan jurnalis Ahmad Jamal Al Madhoun, sehingga menambah jumlah korban jurnalis yang syahid di Gaza, Palestina menjadi 101 dalam 79 hari pembantaian tanpa henti.
GMO mengungkapkan duka mendalamnya atas pembunuhan Al Madhoun, yang menjabat sebagai wakil direktur Kantor Berita Al Rai Agency.
Kantor tersebut pada Sabtu menyatakan bahwa militer Israel menghancurkan beberapa gedung berita.
Dalam konteks yang sama, GMO menunjukkan bahwa mereka mendokumentasikan beberapa kesaksian yang menyatakan bahwa militer Israel melakukan eksekusi mendadak.
Baca Juga: IDF Akui Kekurangan Pasukan untuk Kendalikan Gaza
“Tentara Israel mendirikan kamp penahanan di timur Gaza, menggali lubang besar di mana puluhan warga sipil Palestina dari masyarakat kami ditempatkan hidup-hidup”, katanya.
“Mereka kemudian dieksekusi dengan tembakan langsung dan dikubur dengan buldoser,” tambahnya
Kantor tersebut menambahkan bahwa “kejahatan tersebut dilakukan di kota Gaza dan wilayah utara ketika puluhan warga sipil dieksekusi di depan anggota keluarga mereka. Tentara pendudukan Israel juga mengeksekusi wanita hamil, yang menuju Rumah Sakit Al Awda dan membawa bendera putih.”
Beberapa rekaman kesaksian warga sipil yang selamat dari serangan Israel membenarkan laporan tersebut.
Baca Juga: Hamas Tegaskan, Tak Ada Lagi Pertukaran Tawanan Israel Kecuali Perang di Gaza Berakhir
Setelah beberapa unit militer Israel mengubah posisi mereka, pemandangan mengerikan terjadi di wilayah yang diduduki Tentara Pendudukan Israel (IOF).
Jurnalis di utara Jalur Gaza menerbitkan video mayat-mayat yang membusuk dibuang ke jalan ketika pasukan Israel menghalangi tim penyelamat untuk mencapai mereka.(T/R5/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas: Rakyat Palestina Tak Akan Kibarkan Bendera Putih