Dakar, MINA – Sebuah perahu yang membawa sebagian besar migran Senegal terbalik di lepas pantai Tanjung Verde di Samudra Atlantik, menyebabkan lebih dari 60 orang hilang, media lokal melaporkan Rabu (16/8).
“Lebih dari 60 migran dikhawatirkan tewas setelah kano yang meninggalkan pantai Senegal pada awal Juli terbalik di Tanjung Verde. Kano itu terlihat pada 14 Agustus,” kata portal berita lokal Senego, mengutip Juru Bicara Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), Safa Msehli. Anadolu Agency melaporkan.
“Penyelamat menyelamatkan 38 orang pada hari Selasa (15/8), termasuk empat anak berusia antara 12 hingga 16 tahun,” katanya.
Kapal tersebut dilaporkan meninggalkan Fass Boye, sebuah kota tepi laut 145 kilometer (90 mil) utara ibu kota Senegal, Dakar, pada 10 Juli dengan lebih dari 100 penumpang di dalamnya.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Dikatakan, telah terlihat kira-kira 277 kilometer (172 mil) dari pulau Sal Tanjung Verde oleh kapal penangkap ikan Spanyol, yang memberi tahu pihak berwenang Tanjung Verde.
Pulau ini terletak 600 kilometer (373 mil) dari pantai Senegal.
Tim penyelamat juga menemukan mayat tujuh korban, menurut laporan itu.
Pada bulan Juli, setidaknya 15 mayat ditemukan setelah sebuah kapal migran dalam perjalanan ke Kepulauan Canary, salah satu tujuan utama orang yang ingin mencapai Eropa, terbalik di Dakar. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza