Shana’a, 24 Sya’ban 1436/11 Juni 2015 (MINA) – PBB memberikan laporan terkini, perang Yaman mengakibatkan lebih dari satu juta orang telah mengungsi, 2.288 tewas serta sedikitnya 10.000 orang terluka, sejak serangan koalisi Arab tanggal 26 Maret lalu.
Jens Laerke, juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan OCHA (the UN’s Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), mengatakan, lebih dari 500.000 orang di antaranya pengungsi baru yang berasal dari tiga provinsi Hajjah, Ibb, dan Al Dalea, Yemen Times Kamis (11/6) melaporkan, yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Mohammed Ahdal, salah seorang warga mengatakan, ia dan keluarganya meninggalkan Hajjah karena konflik yang makin intens di sana.
“Saya tidak tahu siapa lagi yang akan mengungsi meninggalkan rumah atau kota karena perang, banyak dari rumah kami yang hancur. Saat ini kami bersama lima keluarga lainnya tinggal di rumah kecil ibu saya di pinggiran kota Shana’a,” ujar Ahdal.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Sementara itu di bagian selatan Yaman, Walikota Hadramout mengatakan bahwa sekitar 39.000 warga dari utara Yaman telah terdaftar sebagai pengungsi baru.
“Mereka mengungsi ke sini karena menderita kondisi kesehatan yang buruk, karena banyak penyakit telah menyebar di antara mereka terutama demam berdarah,” ujar Walikota.
Um Fahd, salah satu warga kabupaten Mualla di Aden mengatakan, bahwa dirinya melihat warga kehilangan keluarganya dari pemakaman ke pemakaman.
“Saya telah kehilangan tiga tetangga saya di Mualla, suami bibi saya tertembak di Khormaksar, dan saya menyaksikan orang-orang sekarat setiap hari. Tapi peristiwa yang paling berat adalah saya dan warga terpaksa tidak dapat pergi ke pemakaman karena situasi yang tidak aman. Kami tidak bisa ikut mengantar ke kubur orang-orang yang kami cintai atau memberikan belasungkawa terhadap mereka yang kehilangan orang-orang yang dicintainya,” kata Um Fahd.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Badan PBB untuk urusan Pengungsi UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees), menyebutkan, bahwa 41.000 orang telah melarikan diri dari Yaman melalui perbatasan, dan lebih dari 10.000 di antaranya saat ini menyeberang selat ke Aboukh kamp pesisir di Djibouti, Afrika.
Sementara kondisi di Djibouti sendiri cukup memprihatinkan, mereka sampai di sana ditempatkan di jalan-jalan. Warga Yaman lainnya terdampar di beberapa negara berbeda yang membutuhkan bantuan. (T/P4/R02)
Mi’raj Islamic Nerws Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan