Laporan: Tingkat Kemiskinan Israel Masuk Tertinggi di Dunia

Tel Aviv, MINA – Media Israel berbahasa Ibrani Ynet mengungkap peningkatan signifikan angka kemiskinan di negara pendudukan tersebut, termasuk tingkat tertinggi di dunia, terutama sejak pecahnya di pada 7 Oktober.

“Situasi sosial dan ekonomi di Israel menimbulkan kekhawatiran besar, mengingat ketimpangan pendapatan dan tingkat kemiskinan, yang menjadi jelas dan sangat tinggi, bahkan dibandingkan dengan data internasional,” kata situs web Ynet, dilansir Quds Press.

Menurut media tersebut, laporan kemiskinan, yang dikeluarkan oleh “Lembaga Asuransi Nasional” diterbitkan pagi ini, Kamis (28/12) menunjukkan bahwa “sekitar 2 (dua) juta orang miskin tinggal di negara pendudukan Israel, termasuk sekitar 870.000 anak-anak, sekitar 150.000 orang lanjut usia (pensiun), dan sekitar 950 ribu diantaranya bekerja.”

Baca Juga:  Delegasi Hamas di Kairo Bahas Gencatan Senjata

Tahun (2022) lalu, menurut lembaga tersebut, garis kemiskinan mencapai “3.100 shekel ($840) untuk setiap anggota keluarga, meningkat 200 shekel, dibandingkan dengan 2.900 shekel ($786) pada tahun sebelumnya.”

“Tingkat kemiskinan juga meningkat di semua kategori perumahan yang menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan di Israel termasuk tertinggi dibandingkan dengan negara-negara maju, terutama di kalangan anak-anak,” menurut lembaga tersebut.

Ynet mengatakan: “Laporan ini tidak kalah berbahayanya dengan laporan sebelumnya, dan menunjukkan kebijakan yang salah menyebabkan tetap mempertahankan tingkat kemiskinan yang sangat tinggi, yang merupakan salah satu tingkat kemiskinan tertinggi di dunia.”

Ynet mengutip pernyataan Eli Cohen, CEO Petashon Lev Association (sebuah yayasan untuk membantu masyarakat miskin), mengatakan: “Kami berada di tengah gelombang besar kemiskinan yang dirasakan organisasi ini setiap hari di lapangan.”

Baca Juga:  Menlu Iran-Mesir Bertemu di Gambia Bahas Gaza

Dia menunjukkan bahwa “ada peningkatan tidak kurang dari 23% dalam permintaan bantuan yang diajukan ke organisasi tersebut, yang bekerja untuk menyediakan keranjang makanan kepada mereka setiap minggunya.”

“Ribuan keluarga baru telah bergabung dalam lingkaran kemiskinan, dan kondisi mereka yang sudah hidup di dalamnya semakin memburuk sejak pecahnya perang di ,” paparnya. (T/R5/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.