Brussels, MINA – Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Komisi Eropa menunjukkan bahwa Uni Eropa (UE) gagal menerapkan kebijakan pengungsi yang komprehensif.
Data Rabu (15/11) itu menunjukkan, UE hanya bisa merelokasi sebanyak 31.500 orang dari 160.000 pengungsi dari Yunani dan Italia yang direncanakan pada bulan September tahun ini. Demikian Anadolu Agency memberitakannya yang dikutip MINA.
Jumlah pengungsi yang harus direlokasi tersebut berdasarkan kesepakatan Uni Eropa dengan Turki yang dicapai pada Maret 2016.
Kesepakatan pada bulan Maret 2016 itu bertujuan untuk mencegah migrasi tidak teratur melalui Laut Aegea, dengan cara mengambil tindakan yang lebih ketat terhadap pedagang manusia dan memperbaiki kondisi pengungsi Suriah di Turki.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Namun laporan tersebut tetap menonjolkan hal positif yang telah diraih oleh badan Eropa tersebut.
“Sejak tahun 2015, kami telah membuat kemajuan nyata melalui kerja sama kami untuk mengelola migrasi dengan lebih baik secara komprehensif. Namun, kami belum sampai,” katanya.
Wakil Pertama Presiden Frans Timmermans mengatakan bahwa usaha komprehensif tersebut harus tetap dilanjutkan.
“Migrasi tetap menjadi perhatian utama warga negara kita, dan hal itu juga harus tetap menjadi prioritas utama kita,” kata Timmermans. (T/RI-1/B05)
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis
Mi’raj News Agency (MINA)