Khartoum, MINA – Upaya kudeta di Sudan “gagal” pada Selasa (21/9) pagi, media pemerintah melaporkan, tanpa mengidentifikasi komplotannya.
“Ada upaya kudeta yang gagal, rakyat harus menghadapinya,” lapor media pemerintah Sudan, seperti dikutip dari Arab News.
Sebuah sumber penting pemerintah mengatakan, para komplotan telah berusaha untuk mengambil alih gedung media pemerintah tetapi “mereka gagal.”
Seorang sumber militer senior juga mengatakan, sekelompok perwira “terlibat dalam upaya itu tetapi segera diskors.”
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Lalu lintas tampak lancar di pusat Khartoum pada hari Selasa, termasuk di sekitar markas tentara, di mana protes massa selama berbulan-bulan mendorong penggulingan presiden veteran Omar Al-Bashir dalam kudeta istana dua tahun lalu.
Namun pasukan keamanan Sudan menutup jembatan utama di seberang Sungai Nil yang menghubungkan Khartoum ke kota kembarnya Omdurman.
Sudan saat ini diperintah oleh pemerintah transisi yang terdiri dari perwakilan sipil dan militer yang dilantik setelah penggulingan Bashir April 2019 dan bertugas mengawasi kembalinya pemerintahan sipil penuh.
Perpecahan politik yang mendalam dan masalah ekonomi kronis yang diwarisi dari rezim Bashir telah membayangi transisi yang rapuh.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah telah melakukan serangkaian reformasi ekonomi yang keras agar memenuhi syarat untuk mendapatkan keringanan utang dari Dana Moneter Internasional.
Langkah-langkah tersebut, yang mencakup pemotongan subsidi dan pelampungan pound Sudan yang dikelola, dipandang oleh banyak orang Sudan sebagai terlalu keras.
Protes sporadis pecah menentang reformasi yang didukung IMF dan meningkatnya biaya hidup. (T/R6/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)