Jenewa, MINA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mulai menguji COVID-19 di wilayah oposisi di barat laut Suriah pekan ini, menurut laporan kantor berita Inggris, Senin (16/3).
Perang Suriah yang pekan lalu memasuki tahun ke-10, sekarang terkonsentrasi di provinsi Idlib barat laut Suriah. Wilayah terakhir yang dikuasai oposisi itu telah menjadi sasaran pengeboman oleh pasukan pemerintah.
Hampir satu juta warga Suriah mengungsi ke kamp-kamp sementara yang padat, membuat ratusan ribu orang rentan terhadap virus corona, demikian The New Arab melaporkan.
Hanya sekitar setengah dari fasilitas medis di Suriah yang dikuasai oposisi kini beroperasi.
Baca Juga: Pemimpin Tertinggi Iran Ucapkan Selamat kepada Bangsa atas Kemenangannya
“Kami berharap memiliki mesin dan tes di pekan ini sehingga kami dapat memulai pengujian,” kata Dr Rick Brennan, direktur darurat untuk wilayah tersebut. “Dan kami sangat prihatin. Semua negara di sekitarnya telah mendokumentasikan kasus-kasus.”
Meskipun semua negara tetangga regionalnya berjuang dengan epidemi mereka sendiri, Pemerintah Suriah menyangkal adanya virus corona di negara itu.
Pemerintah Damaskus menerapkan langkah-langkah pencegahan pekan lalu, seperti menunda pemilihan umum parlemen, menutup institusi akademik dan melarang pipa shisha di tempat-tempat umum.
Ada keraguan serius dari WHO atas klaim pemerintah bahwa tidak ada kasus corona di negara ini. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Iran Buka Kembali Sebagian Wilayah Udaranya setelah Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Setidaknya 50 Rudal Iran Hantam Israel Selama Konflik 12 Hari