Teheran, 12 Rajab 1438/9 April 2017 (MINA) – Sebuah armada iran/">Angkatan Laut Iran berangkat ke Oman pada hari Sabtu (9/4) untuk menghadiri latihan penyelamatan maritim gabungan di Laut Selatan dan utara Samudera Hindia.
Komandan Zona Angkatan Laut Pertama Iran Laksamana Hossein Azad mengatakan bahwa latihan bertujuan menyediakan keamanan bagi kapal-kapal di perairan dan mempersiapkan penyelamatan yang diperlukan. Demikian Al-Arabiya memberitakannya yang dikutip MINA.
Kantor Berita Nasional Iran, IRNA memberitakan, tahun ini Oman menjadi tuan rumah latihan penyelamatan maritim selama sepekan di Laut Selatan dan Samudera Hindia, ditujukan untuk memberikan keamanan kawasan.
Laksamana Asad mengatakan bahwa armada Iran terdiri dari kapal perusak Sabalan, kapal logistik perang Lavan, helikopter SH3D dan kapal angkatan laut Falakhen dengan kapasitas 1.000 anggota awak.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Pada tahun lalu, ada 527 interaksi antara pasukan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) dan pasukan iran/">Angkatan Laut Iran, 35 pergerakan kapal AS dianggap tidak aman atau tidak profesional bagi Iran.
Menurut statistik AS, selama tahun ini sudah ada tujuh interaksi antara kedua pihak.
Harian The Washington Times melaporkan bulan lalu bahwa pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman menggunakan senjata baru yang menimbulkan kekhawatiran adanya serangan terhadap kapal pengiriman militer dan komersial di wilayah perairan tersebut.
Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan, senjata itu adalah drone berupa perahu kecil yang dirancang penuh dengan bahan peledak buatan Iran.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Jumlah drone perahu peledak tidak diketahui, tetapi AS meyakini pemberontak Houthi memiliki jumlah yang cukup untuk mengancam kapal-kapal yang melewati rute strategis di lepas pantai Yaman.
Harian itu menambahkan, Angkatan Laut AS memiliki foto drone perahu mematikan itu, tapi menolak untuk merilisnya ke publik.
Drone perahu pertama kali terdeteksi setelah digunakan dalam serangan 30 Januari pada kapal Arab Saudi di Laut Merah. (T/RI-1/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)