Moskow, MINA – Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menuding AS gunakan ISIS untuk menghalangi permukiman kembali di Suriah.
“ISIS secara aktif digunakan dan terus digunakan oleh AS untuk menghalangi proses yang akan mengarah pada penyelesaian di Suriah dengan partisipasi penuh dari pemerintah saat ini,” kata Lavrov pada sesi khusus Konferensi Timur Tengah Klub Diskusi Internasional Valdai, Rabu (31/3), Asharq Al-Awsat melaporkan.
Ia memperingatkan tentang konsekuensi memecah belah Suriah jika Washington terus mendukung separatisme di negara yang dilanda perang itu.
Lavrov mengatakan, keadaan beku konflik Suriah penuh dengan perpecahan negara. Ia menekankan bahwa Rusia mengerahkan upaya untuk mencegah masalah ini.
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan
“Kami melakukan segala upaya untuk menghindarinya, tetapi ini memang terlihat seperti konflik yang membeku,” katanya ketika ditanya tentang keadaan konflik di Suriah.
Dia menuduh AS mengeksploitasi hidrokarbon dan biji-bijian yang diproduksi di Suriah.
“Mereka berbisnis untuk membayar tindakan separatis dari beberapa organisasi Kurdi untuk memblokir dialog antara Kurdi dan Damaskus,” katanya.
Diplomat tinggi Rusia itu menegaskan kembali perlunya menyelesaikan krisis Suriah dengan menerapkan Resolusi DK PBB 2254. (T/RI-1/B04)
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir
Mi’raj News Agency (MINA)