Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lawan ISIS, Erdogan Ingin Operasi di Al-Bab Suriah Cepat Selesai

Rudi Hendrik - Jumat, 6 Januari 2017 - 03:31 WIB

Jumat, 6 Januari 2017 - 03:31 WIB

401 Views

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) dan Brigade Pertahanan Efrat (kanan). (Foto: dok. ARA News)

Ankara, 7 Rabi’ul Akhir 1438/6 Januari 2017 (MINA) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, serangan Turki dalam Operasi Euphrates Shield (Perisai Efrat) untuk mengambil alih kota Al-Bab, Suriah, dari militan Islamic State (ISIS) harus diselesaikan segera.

“Di Suriah, kami berharap untuk menyelesaikan operasi di Al-Bab dalam waktu singkat,” kata Erdogan pada Rabu (4/1), demikian ARA News memberitakan yang dikutip MINA.

Di masa awal Operasi Euphrates Shield, militer Turki bersama sekutunya, oposisi Suriah, berhasil mengambil alih kota Jarablus pada bulan Agustus 2016 dalam waktu singkat.

Saat ini, pasukan Turki bersama oposisi Suriah terkunci dalam bentrokan sengit melawan militan ISIS di Al-Bab.

Baca Juga: Gerakan Perlawanan Lebanon Tembakkan Roket ke Tzuriel Moshav Israel

Erdogan juga berjanji untuk mengambil alih kota Manbij yang dibebaskan dari ISIS oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan kelompok Kurdi pada Agustus 2016 lalu. Salah satu alasan Turki melakukan operasi militer di Suriah adalah menargetkan kelompok bersenjata Kurdi.

“Setelah (pertempuran Al-Bab) selesai, kami berkomitmen untuk membersihkan daerah-daerah lain di mana organisasi teror bersarang, terutama Manbij,” kata Erdogan.

Kelompok Unit Perlindungan Rakyat (YPG) Kurdi merupakan tulang punggung pasukan SDF yang melawan ISIS di Suriah utara. Namun, YPG dipandang oleh Turki sebagai organisasi teroris yang mengancam kedaulatan Turki.

SDF bisa berhasil mengusir militan ISIS dari Manbij karena mereka didukung oleh serangan udara koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Mantan Menlu Israel Serukan Penghancuran Total Pelabuhan Al-Hudaydah Yaman

Sementara itu, aktivis media Muhammad Al-Jassim mengatakan kepada ARA News, pada Senin (2/1) lalu pesawat tempur Rusia meluncurkan beberapa serangan udara di dekat kota Al-Bab yang menargetkan unit taktis dan posisi pertempuran ISIS.

“Serangan udara Rusia membantu pasukan Turki dan sekutu oposisi untuk maju menuju Bukit Oqail di utara Al-Bab,” kata Al-Jassim.

Menurutnya, serangan udara Rusia bertujuan mendukung kelompok-kelompok oposisi dukungan Turki sebagai bagian dari perjanjian baru dan untuk mengintensifkan kerja sama dalam memerangi ISIS.

Menurut pengamat, jika serangan udara Rusia yang mendukung pasukan Turki di Al-Bab terus berlanjut, maka Operasi Euphrates Shield mungkin akan segera menguasai kota tersebut.

Baca Juga: Arab Saudi Jinakkan 989 Alat Peledak di Yaman

Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengatakan pada Selasa (3/1) bahwa hanya Turki yang memerangi ISIS, sementara AS dan sekutunya “tidak melakukan apa-apa”.

“Dunia bicara tentang Daesh (ISIS) tetapi tidak melawannya. Hal ini hanya Turki yang melawan Daesh. Amerika Serikat dan yang lain tidak melakukan apa-apa. Mereka hanya menyediakan (Kurdi Suriah) senjata,” kata Yildirim. (T/RI-1/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Pengamat: Agresi Israel di Yaman Hanya Rugikan Sipil

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Palestina
Palestina
Dunia Islam
Palestina
Palestina