Gaza, MINA – Kementerian Kesehatan Palestina memperingatkan layanan medis yang disediakan oleh rumah sakit terbesar di Jalur Gaza akan segera dihentikan akibat krisis listrik yang sedang berlangsung.
“Bahan bakar untuk Al-Shifa Medical Complex yang menyediakan layanan kesehatan bagi setengah juta pasien per tahun, hanya mampu bertahan satu pekan saja,” kata Medhat Abbas, Direktur Jenderal rumah sakit, di Gaza, Ahad (16/9).
“Rumah sakit ini juga telah menyelamatkan nyawa ribuan orang Palestina yang terluka akibat unjuk rasa di sekitar pagar pembatas,” tambahnya. Seperti Anadolu Agency melaporkan dikutip MINA.
Dia memperingatkan bahwa pemadaman listrik berbahaya bagi sejumlah layanan, khususnya perawatan intensif, ruang operasi, klinik rawat jalan, dan bagian radiasi.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
“Krisis listrik mengancam keberlangsungan hidup warga sipil di Jalur Gaza yang terkepung,” ujarnya. Dia juga menambahkan, para pendonor yang menjadi tumpuan Departemen Kesehatan untuk menyediakan bahan bakar ke rumah sakit tidak mampu lagi mengakomodasi.
Di Jalur Gaza terdapat 13 rumah sakit yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan dan 54 fasilitas kesehatan primer.
Gaza yang merupakan rumah bagi hampir dua juta penduduk dan menderita di bawah kepungan Israel telah menghadapi krisis listrik sejak 2006. (T/R03/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel