Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Layanan Unit Gawat Darurat RS Al-Shifa Gaza Kembali Dibuka

sri astuti - Senin, 2 September 2024 - 23:34 WIB

Senin, 2 September 2024 - 23:34 WIB

16 Views

Rumah Sakit al-Shifa yang terbakar dan hancur akibat serangan pasukan Israel. (Foto: Anadolu)

Gaza, MINA – Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza kembali membuka bagian layanan unit gawat darurat di Kompleks Medis Al-Shifa, setelah berbulan-bulan kompleks medis tersebut dihancurkan oleh pasukan penjajah Zionis.

Asisten Menteri Kesehatan Palestina Dr. Maher Shamiya, Senin (2/9), mengatakan fasilitas kesehatan tersebut, yang mencakup 70 tempat tidur dan ruang operasi, selain 10 tempat tidur perawatan intensif dan layanan lainnya, telah mulai menerima pasien dan menyediakan layanannya. Layanan perawatan untuk pasien “ginjal dan jantung” akan segera dipulihkan, Palinfo melaporkannya.

Hal tersebut terjadi setelah pasukan penjajah Israel menghancurkan Kompleks Medis Al-Shifa selama agresi genosida terbaru di Jalur Gaza.

Pada awal April, tentara pendudukan Israel menarik diri dari Kompleks Medis Al-Shifa di Gaza Barat, setelah sekitar dua pekan mengepung dan menyerbu kompleks tersebut, meninggalkan ratusan korban tewas dan orang hilang, serta kerusakan besar pada bangunan.

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon

Kompleks tersebut mengalami kerusakan dan kehancuran di semua bagiannya, terutama di gedung bedah khusus, tempat pasukan pendudukan menghancurkan peralatan medis dan membakar aula kompleks tersebut.

Setelah tentara mundur, adegan yang direkam menunjukkan tubuh para martir yang hangus di jalan-jalan sekitar kompleks medis terbesar di Jalur Gaza itu. Sumber-sumber medis melaporkan menemukan kuburan massal dan ratusan tubuh martir di kompleks tersebut dan jalan-jalan di sekitarnya.

Kompleks Al-Shifa didirikan pada tahun 1946 selama pendudukan Inggris di Palestina dan berada di bawah pendudukan Israel pada tahun 1967, kemudian di bawah kendali Otoritas Palestina setelah Perjanjian Oslo.

Seiring berjalannya waktu, kompleks tersebut telah berkembang menjadi kompleks medis terbesar di daerah kantong pantai tersebut, yang terdiri dari tiga rumah sakit khusus dan mempekerjakan 25% pekerja perawatan kesehatan di seluruh Jalur Gaza. []

Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Palestina
Indonesia
Internasional
Palestina