Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebanon Ajukan Klaim ke PBB Terkait Pembangunan Tembok Israel yang Tembus Wilayah Perbatasan

Widi Kusnadi Editor : Ali Farkhan Tsani - 38 detik yang lalu

38 detik yang lalu

0 Views

Tembok Zionis Israel (foto: X)

Beirut, MINA – Pemerintah Lebanon resmi melayangkan pengaduan ke pbb/">Dewan Keamanan PBB atas dugaan pembangunan tembok beton oleh Israel di perbatasan selatan, klaim yang menurut pasukan PBB melanggar Garis Biru dan mencaplok ribuan meter persegi tanah Lebanon.

Presiden Lebanon, Joseph Aoun, menginstruksikan agar Kementerian Luar Negeri segera menyusun pengaduan resmi kepada pbb/">Dewan Keamanan PBB. Ia menegaskan agar laporan yang diajukan dilengkapi dengan dokumen dari UNIFIL yang menolak pengingkaran dari pihak Israel. Anadolu melaporkan, Ahad (16/11).

Lebanon menilai bahwa pembangunan tembok oleh Israel adalah pelanggaran serius terhadap Resolusi DK PBB Nomor 1701, sekaligus mengancam integritas teritorial negara tersebut.

Dalam pernyataannya, kantor kepresidenan Lebanon menyatakan bahwa tembok tersebut telah “melebihi” Garis Biru, yang menurut mereka bukan hanya tindakan simbolis, tetapi dampaknya nyata terhadap warga lokal.

Baca Juga: Parlemen Kazakhstan Sahkan RUU Anti LGBT, Organisasi HAM Sampaikan Keberatan

Pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) menyatakan telah menemukan tembok beton berbentuk “T” yang didirikan militer Israel di sekitar Desa Yaroun, di selatan Lebanon.

Berdasarkan survei, tembok tersebut tidak hanya berdiri di sisi perbatasan, tetapi sebagian melintasi Garis Biru yang diakui PBB sebagai garis demarkasi de facto.

Menurut UNIFIL, konstruksi tembok itu membuat lebih dari 4.000 meter persegi lahan Lebanon menjadi tidak dapat diakses oleh warga setempat.

Pasukan perdamaian kemudian meminta Israel untuk membongkar tembok tersebut, menilai keberadaan struktur beton itu telah melanggar lebanon/">kedaulatan Lebanon.

Baca Juga: Ledakan Dahsyat di Markas Polisi Kashmir, 7 Orang Tewas dan 27 Terluka

Sementara itu, militer Israel membantah tudingan bahwa mereka melampaui Garis Biru. Pihak militer menyatakan tembok tersebut adalah bagian dari rencana jangka panjang yang dimulai sejak 2022, sebagai upaya penguatan penghalang fisik di perbatasan utara Israel.

UNIFIL sendiri telah menyampaikan kekhawatiran bahwa pembangunan tembok ini dapat memicu ketegangan baru di perbatasan yang selama ini telah sering menjadi titik panas konflik.

Pernyataan resmi dari PBB menyebut bahwa kehadiran struktur militer semacam ini di wilayah yang disengketakan dapat melanggar resolusi internasional sekaligus lebanon/">kedaulatan Lebanon.

Dalam langkah diplomatiknya, Lebanon berharap pengaduan ke PBB bisa memperkuat posisi internasional negara itu dan mendorong tekanan bagi Israel agar menghentikan pembangunan tembok. Namun, respons dari Dewan Keamanan dan apakah Israel akan menuruti desakan untuk membongkar tembok masih menjadi pertanyaan penting. []

Baca Juga: Militer Sudan: Tak Ada Gencatan Senjata Tanpa Pelucutan Senjata RSF

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda