Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebanon Alami Krisis Ekonomi Terburuk Sejak Perang 1975

Rudi Hendrik - Rabu, 13 Januari 2021 - 17:45 WIB

Rabu, 13 Januari 2021 - 17:45 WIB

5 Views

Volunteers distribute aid supplies to those affected by the cataclysmic explosion in Beirut's port area, on August 12, 2020. - Survivors of Beirut's August 4 blast are still in shock over a disaster that disfigured their city. The earth-shaking explosion killed 171 people and wounded more than 6,000, a sickening blow to a country already in crisis. (Photo by JOSEPH EID / AFP)

Washington, MINA – Grup Bank Dunia pada Selasa menyetujui paket bantuan senilai $ 246 juta untuk membantu 786.000 orang Lebanon, yang rentan terguncang di bawah krisis ekonomi terburuk negara itu dalam beberapa dekade dan pandemi virus Corona.

Lebanon, negara berpenduduk lebih dari enam juta, sedang bergulat dengan kemerosotan ekonomi terburuk sejak perang 1975-1990, Nahar Net melaporkan.

Wabah virus Corona yang meningkat telah memperparah krisis, memaksa bisnis tutup dan membuat setengah penduduk hidup dalam kemiskinan.

Proyek Bank Dunia akan memberikan bantuan tunai kepada 147.000 rumah tangga Lebanon yang sangat miskin (sekitar 786.000 individu) selama satu tahun, kata sebuah pernyataan.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

“Rumah tangga yang memenuhi syarat akan menerima transfer bulanan 100.000 pound Lebanon ($ 65) per anggota rumah tangga, di samping jumlah tetap 200.000 pound Lebanon per rumah tangga,” katanya.

Ini juga akan memberi 87.000 anak-anak berusia antara 13-18 tahun tambahan uang tunai untuk menutupi biaya sekolah, termasuk biaya, buku teks dan transportasi, serta biaya seragam sekolah.

Lebanon telah menghadapi krisis yang rumit dan belum pernah terjadi sebelumnya. Krisis ekonomi dan keuangan yang parah menyebabkan proyeksi penurunan PDB sebesar 19,2 persen pada tahun 2020, inflasi tiga digit dan proyeksi peningkatan kemiskinan menjadi 45 persen dan dalam kemiskinan ekstrem hingga 22 persen,” kata Bank Dunia.

Lebanon akan memberlakukan jam malam 24 jam selama 11 hari mulai Kamis (14/1), setelah infeksi harian melonjak sekitar 70 persen selama sepekan terakhir.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Lonjakan kasus baru termasuk yang paling tajam di dunia. (T/RI-1/B04)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Internasional
Internasional
Palestina