Omodos, MINA – Lebanon pada Senin (27/5) membantah laporan baru-baru ini tentang pertemuan yang dilaporkan diadakan antara pejabat Lebanon dengan pejabat Israel di Siprus ataupun di tempat lain.
“Pernyataan-pernyataan baru-baru ini datang dalam konteks membingungkan masyarakat internasional tentang posisi tetap Lebanon pada demarkasi perbatasan darat dan laut dengan Palestina yang diduduki,” sumber-sumber lokal yang dekat dengan kepresidenan Lebanon mengatakan kepada saluran Al-Mayadeen.
Sebelumnya, sumber media Saudi Arabia yang berbasis di London melaporkan bahwa “pertemuan antara pejabat Lebanon dan Israel baru-baru ini telah diadakan di Yunani dan Siprus untuk membahas demarkasi perbatasan maritim.”
Situs web Arab juga mengutip sumber-sumber resmi yang mengatakan bahwa “pejabat tinggi Lebanon telah memberi tahu Israel, melalui pihak ketiga, bahwa negara mereka tidak akan menjadi basis bagi Iran atau Hizbullah atau pihak mana pun jika terjadi perang antara Iran dan Amerika Serikat.”
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir
Ia menambahkan, Presiden Lebanon Michel Aoun telah memberi tahu para pejabat Israel, melalui utusan khusus, bahwa ia “memahami dari sekutunya, Hizbullah, bahwa mereka tidak memiliki niat untuk menyerang Israel.”
Hezbollah, kata Aoun, akan “menanggapi serangan AS terhadap Iran, mungkin di dalam Teluk.” (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)