Beirut, MINA – Lebanon mengumumkan pada Senin (27/4), berhasil melakukan pengeboran pertama keberadaan gas di dalam lapisan geologis di sumur Blok No. 4 di perairan teritorial Lebanon.
Menteri Energi dan Air Lebanon, Rouimoun Ghajar, mengatakan pengeboran sumur eksplorasi berlangsung di perairan teritorial Lebanon. Laporan rinci akhir akan dikeluarkan pada periode selanjutnya setelah menganalisis data, lanjutnya.
“Sebagai hasil dari keberadaan gas di sumur ini, elemen dasar dari sistem geologi-minyak telah diverifikasi di Laut Lebanon, tetapi keberadaan reservoir gas belum diverifikasi,” lanjutnya.
Dia menambahkan, “Sumur eksplorasi pertama mencapai salah satu tujuan utama itu, yaitu untuk memastikan sifat lapisan geologis.”
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
“Pekerjaan penggalian telah terjadi dengan kedalaman 1.500 meter di dalam air, dan bebatuan telah ditembus dengan ketebalan tertentu, hnya keberadaan lapisan garam mempersulit analisis,” imbuhnya.
Dia menambahkan, data yang dikumpulkan dari sumur pertama di Blok 4 akan berkontribusi untuk meningkatkan proses analisis pekerjaan eksplorasi di daerah blok 9, yang berbatasan dengan pendudukan Israel.
Ukuran total cadangan minyak laut Lebanon diperkirakan mencapai 865 juta barel, dan dari gas sebesar 96 triliun kaki kubik.
Perusahaan Prancis akan memulai pengeboran pada akhir tahun ini, di Blok 9 di perairan teritorial Lebanon.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Pada tahun 2018, pemerintah Lebanon menandatangani kontrak untuk pertama kalinya dengan 3 perusahaan internasional, Total Perancis, Eni Italia dan Novatek Rusia untuk mengeksplorasi minyak dan gas di daerah-daerah ini.
Lebanon berkonflik dengan pendudukan Israel atas suatu wilayah di Mediterania, yang luasnya sekitar 860 kilometer persegi, yang dikenal sebagai kawasan kaya minyak dan gas blok 9.
Beirut mengumumkan pada Januari 2016 peluncuran putaran lisensi pertama. (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon