Beirut, 9 Syawal 1434/16 Agustus 2013 (MINA) – Perdana Menteri Libanon Najib Mikati mengumumkan berkabung nasional untuk korban pemboman Kamis (15/8) di wilayah Ruweis, Beirut Selatan.
Perdana Menteri juga menyeru Dewan Pertahanan Tinggi untuk melakukan pertemuan mengenai serangan bom di negara itu, Anadolu Agency melaporkan yang dikutip Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency), Jumat.
Kantor Berita Nasional Libanon (NNA) mengutip Presiden Michel Sulaiman yang mengutuk ‘serangan pengecut’ (merujuk pada serangan bom Kamis).
“Serangan-serangan itu ditujukan untuk melanggar stabilitas dan ketahanan Libanon. Ledakan memiliki tanda-tanda teror terorganisir dan serangan gaya Israel,” kata Sulaiman.
Baca Juga: Israel Gempur Suriah di Tengah Upaya Oposisi Bentuk Pemerintahan Baru
Sumber-sumber keamanan mengatakan bahwa serangan teror hari Kamis di ibukota Libanon menewaskan 21 orang dan menyebabkan sekitar dua ratusan orang terluka.
Sekitar 200 orang dibawa ke rumah sakit, kata Direktur Operasi Palang Merah Lebanon George Kittana.
Jaringan komunikasi rusak dalam serangan itu, sementara langkah-langkah keamanan diperkuat di wilayah tersebut.
Di sisi lain, sebuah kelompok yang bernama “Mother Aise” mengaku bertanggung jawab atas serangan melalui siaran video di Internet. Juru bicara kelompok itu mengatakan serangan itu adalah serangan kedua yang dilakukan oleh mereka, mengingatkan serangan pertama pada 9 Juli di Beirut Selatan juga.
Baca Juga: Warga Palestina di Luar Negeri: Jaga Persatuan Suriah
Banyak politisi Libanon merilis pesan kecaman pada serangan bom hari Kamis. Tammam Salam, yang ditugaskan untuk membentuk pemerintah baru, menggambarkan serangan itu sebagai “pengecut dan biadab”.
Ketua Parlemen Libanon Nebih Berri juga mengutuk serangan dan mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis, “Terorisme dan kejahatan tidak bisa tidak berhubungan dengan Israel.” (T/P09/R2).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Yordania Kecam Upaya Israel Duduki Wilayah Suriah
Baca Juga: Penjajah Israel Nyatakan Suriah sebagai Front Pertempuran Keempat