Beirut, MINA – Menteri Dalam Negeri Lebanon Mohammed Fahmy telah mengizinkan pembukaan kembali masjid untuk shalat Jumat dan gereja untuk misa hari Minggu.
Tahap awal, jumlah jamaah dibatasi tidak melebihi 30 persen dari kapasitas masing-masing masjid atau gereja dan dengan menerapkan kepatuhan terhadap sanitasi dan pencegahan virus Corona. Arab News melaporkan, Kamis (7/5).
Langkah ini merupakan bagian dari mitigasi tindakan isolasi rumah setelah penahanan pandemi Covid-19 di Lebanon. Sementara masjid dan gereja ditutup sejak 15 Maret.
Menurut laporan Kementerian Kesehatan, ada sembilan kasus Covid-19 baru, tujuh di antaranya dari luar negeri.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Kemenkes mengumumkan 25 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di antara penumpang dalam penerbangan dari Nigeria ke Beirut, meningkatkan jumlah total kasus menjadi 775.
Presiden Michel Aoun mengatakan bahwa “dampak coronavirus melemahkan ekonomi Lebanon, meningkatkan angka pengangguran dan kemiskinan, serta ada kenaikan harga komoditas, penurunan nilai tukar pound Lebanon, penurunan pendapatan pajak, dan memburuknya jaminan social.”
Lebanon mencari bantuan dari Dana Moneter Internasional (IMF) untuk membantunya keluar dari krisis ekonomi. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza