Beirut, MINA – Kasus pertama virus corona baru (COVID-19) di Lebanon dikonfirmasi pada Jumat (21/2) oleh Menteri Kesehatan Hamad Hassan.
Ia mengatakan, dua kasus lain yang diduga sedang diselidiki.
“Kami mengkonfirmasi kasus pertama hari ini,” kata Hassan pada konferensi pers di Beirut, demikian Nahar Net melaporkan.
Hassan mengatakan, virus COVID-19 ditemukan pada seorang wanita Lebanon berusia 45 tahun yang melakukan perjalanan dari Qom di Iran.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Seorang sumber medis di rumah sakit tempat wanita itu dirawat mengatakan bahwa dia kembali dari Iran dengan kondisi demam tinggi, tetapi kekebalannya baik dan kondisinya stabil.
Hassan mengatakan, semua orang yang berada dalam penerbangan yang sama dari Iran telah dihubungi oleh otoritas kesehatan.
Dia menambahkan, siapa pun yang kembali dari Iran akan diminta untuk masa karantina rumah selama dua pekan.
Ribuan orang Lebanon melakukan perjalanan ke Iran setiap tahun untuk mengunjungi tempat-tempat suci Syiah di Qom dan kota-kota lain.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
China pada Jumat (21/2) meningkatkan jumlah kematian karena virus corona menjadi 2.236 jiwa, lebih dari 75.000 telah terinfeksi di China dan lebih dari 1.100 di luar negeri. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan