Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebanon Masuki Ramadhan di Tengah Lonjakan Inflasi

Rudi Hendrik - Rabu, 14 April 2021 - 07:22 WIB

Rabu, 14 April 2021 - 07:22 WIB

12 Views

Vendors shout to announce a discount for lettuce and other vegetables in preparation for Ramadan at a market in Beirut, Lebanon, Monday, April 12, 2021. Muslims are facing their second Ramadan in the shadow of the pandemic. Many Muslim majority countries have been hit by an intense new coronavirus wave. While some countries imposed new Ramadan restrictions, concern is high that the month's rituals could stoke a further surge. (AP Photo/Hassan Ammar)

Beirut, MINA – Umat Muslim di banyak bagian dunia memulai Ramadhan pada hari Selasa (13/4), tetapi lonjakan kasus virus Corona di beberapa negara sekali lagi membatasi ibadah khas bulan suci shalat malam di masjid.

Di Lebanon, sebagian besar Muslim memulai Ramadhan pada Selasa (13/4) di tengah inflasi yang melonjak, Nahar Net melaporkan.

Negara kecil itu berada dalam cengkeraman krisis ekonomi dan keuangan terburuk dalam sejarah modernnya, dengan mata uang Lebanon kehilangan sekitar 80% nilainya terhadap dolar AS dalam beberapa bulan terakhir.

Krisis tersebut – akibat korupsi endemik dan salah urus selama puluhan tahun – telah diperparah oleh pandemi virus Corona. Banyak orang harus mengurangi persiapan Ramadhan mereka.

Baca Juga: Armada Global Sumud Flotilla Diperkirakan Tiba di Gaza 30 September

“Kami tidak bisa membeli apa-apa. Kami bertanya berapa harga selada, ketimun dan tomatnya,” kata Samiyeh al-Turk di pasar terbuka yang sibuk di Beirut, Senin (12/4).

(T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Irak Kecam Ancaman Netanyahu dalam Pidatonya di PBB

Rekomendasi untuk Anda