Beirut, MINA – Otoritas investigasi pengadilan militer Lebanon telah mengajukan7 warga Suriah dan Palestina ke pengadilan militer negara itu.
Orang-orang tersebut menghadapi beberapa dakwaan berbeda, termasuk bergabung dengan “organisasi dan kelompok teroris berbahaya di Lebanon dan Suriah”, serta percobaan pembunuhan, penculikan dan kepemilikan senjata api untuk tujuan teroris, sebagaimana MEMO melaporkan Ahad (12/5).
Dalam dakwaan pertama, hakim militer Fadi Sawan menuduh dua warga Palestina menjadi anggota Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP), serta terlibat dalam permusuhan terhadap faksi-faksi Palestina di dalam kamp pengungsi Ain Al-Hilweh di Lebanon selatan.
Dakwaan kedua menyatakan, dua terdakwa Suriah bergabung dengan Front Al-Nusra – afiliasi Al-Qaeda – dan berpartisipasi dalam serangan organisasi terhadap pasukan bersenjata Suriah. Hakim juga menuduh mereka memegang dan memperoleh senjata api dan amunisi ilegal.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Dakwaan ketiga, menuduh dua warga Suriah termasuk dalam kelompok teroris yang berafiliasi dengan Brigade Farouq, yang menjanjikan kesetiaan kepada ISIS dan menyerang tentara yang setia kepada Presiden Suriah Bashar Al-Assad.
Dakwaan keempat, menuduh tiga warga Palestina memberikan dukungan dan sumber daya logistik kepada seorang teroris yang dicari di kamp Ain Al-Hilweh.
Dakwaan kelima, menuduh seorang warga Palestina Jund Al-Sham, melakukan percobaan pembunuhan dan penculikan, di samping operasi bermusuhan lainnya menggunakan senjata ilegal dan amunisi.
Hakim Sawan juga menuduh tujuh warga Palestina berpartisipasi dalam pelanggaran teroris di dalam kamp Ain Al-Hilweh, secara ilegal memegang dan memiliki senjata, serta penggunaan senjata api dan amunisi yang melanggar hukum untuk tujuan teroris. (T/R03/RI-1)
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Mi’raj News Agency (MINA)