Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beirut: Pejabat-Pejabat Pelabuhan Dikenakan Tahanan Rumah

sri astuti - Kamis, 6 Agustus 2020 - 07:19 WIB

Kamis, 6 Agustus 2020 - 07:19 WIB

5 Views

People evacuate wounded after of a massive explosion in Beirut, Lebanon, Tuesday, Aug. 4, 2020. (AP Photo/Hassan Ammar)

Beirut, MINA – Duta Besar Indonesia di Lebanon Hajriyanto Thohari mengatakan, Lebanon telah mengumumkan keadaan darurat selama dua pekan di Beirut dan memerintahkan penahanan rumah bagi para pejabat pelabuhan yang terlibat dalam penyimpanan bahan kimia yang mudah menguap dan mengakibatkan ledakan besar yang terjadi pada Selasa (4/8).

Kabinet mengambil keputusan itu ketika jumlah korban yang terluka naik menjadi 5.000 dan dengan cermat meneliti mengapa pihak berwenang mengizinkan 2.750 ton amonium nitrat disimpan di pelabuhan kota selama enam tahun.

Jumlah korban akibat ledakan itu terus bertambah. Hassan Hamad, Menteri Kesehatan Lebanon mengatakan 135 orang telah tewas dan 5.000 lainnya luka-luka dalam pernyataannya yang diberitakan oleh media lokal.

Gubernur Beirut Marwan Abboud mengatakan, ledakan juga mengakibatkan sekitar 300.000 orang telah kehilangan rumah.

Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi

“Sejauh ini beberapa negara yang menawarkan bantuan, AS, Iran, Perancis. Perancis sendiri akan mengirimkan pesawat berisi 2,5 ton sanitary equipment dan mobile clinic yang dapat merawat 500 korban luka,” ujar Hajriyanto melalui pesan singkat pada Rabu (5/8) malam.

Ledakan itu telah memberikan pukulan dahsyat bagi Lebanon yang tengah dilanda krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dekade. (R/R7/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Rekomendasi untuk Anda