Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebanon: Perusahaan Jerman akan Buang Bahan Berbahaya dari Pelabuhan Beirut

sri astuti - Sabtu, 21 November 2020 - 06:59 WIB

Sabtu, 21 November 2020 - 06:59 WIB

38 Views

People evacuate wounded after of a massive explosion in Beirut, Lebanon, Tuesday, Aug. 4, 2020. (AP Photo/Hassan Ammar)

Beirut, MINA – Tentara Lebanon pada Kamis (19/11) mengumumkan sebuah perjanjian telah ditandatangani dengan perusahaan Combi Lift Jerman untuk menangani dan membuang 52 kontainer yang berisi bahan berbahaya dari pelabuhan Beirut.

Perjanjian tersebut ditandatangani antara Komando Angkatan Darat, Direktorat Bea Cukai dan Administrasi Pelabuhan Beirut di satu sisi dan Combi Lift, MEMO melaporkan.

Pernyataan militer tidak menyebutkan tanggal penandatanganan perjanjian dengan perusahaan.

Sebelumnya, surat kabar Lebanon Al-Akhbar telah melaporkan bahwa sebuah perusahaan Jerman telah mencapai kesepakatan dengan Administrasi Pelabuhan Beirut untuk membuang 49 kontainer bahan berbahaya, meskipun tidak memegang lisensi dari negara Eropa mana pun.

Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA

Surat kabar itu mengatakan setelah ledakan pelabuhan Beirut, pemerintah menemukan bahan berbahaya yang telah disimpan di situs tersebut selama lebih dari 11 tahun, menambahkan bahwa kontrak telah ditandatangani dengan Perusahaan Jerman selama keadaan panik dan tergesa-gesa.

Kesepakatan itu bernilai USD 2 juta selain USD 1,6 juta yang akan dipotong dari hibah dan donasi Eropa di masa depan yang belum mencapai Lebanon.

Sabtu lalu, pengadilan Lebanon mengumumkan 28 orang telah didakwa sehubungan dengan ledakan pelabuhan Beirut yang menewaskan hampir 200 orang dan menyebabkan 300.000 orang kehilangan tempat tinggal. (T/R7/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi

Rekomendasi untuk Anda