Beirut, 4 Ramadhan 1435/2 Jui 2014 (MINA) – Lebanon dinilai telah melakukan tindakan diskriminatif secara terang-terangan karena menolak akses bagi pengungsi Palestina yang melarikan diri dari konflik di negara tetangganya, Suriah.
Amnesty International mengatakan dalam sebuah laporan yang dikeluarkan, Selasa. Badan pengawas itu mengatakan Lebanon telah memberlakukan persyaratan masuk yang semakin berat di perbatasan dengan Suriah dan bahwa ada bukti mereka berusaha untuk mencegah pengungsi Palestina masuk melalui bandara Beirut.
“Kebijakan dan praktek Pemerintah Lebanon terhadap pengungsi Palestina dari Suriah telah menyebabkan berbagai pelanggaran HAM berat,” kata Amnesty seperti dilaporkan Maan News Agency dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Kebijakan yang diambil (pemerintah Lebanon-red) terhadap pengungsi Palestina dari Suriah berbeda dengan pengungsi lainnya – juga terang-terangan diskriminatif,” katanya menambahkan. Di Lebanon saat ini terdapat lebih dari satu juta pengungsi dari Suriah, atau sekitar seperempat dari penduduknya. Amnesty Internasional mengakui bahwa arus pengungsi merupakan beban berat bagi pemerintah Lebanon dan mengkritik komunitas internasional karena gagal untuk memberikan dukungan lebih bagi negara itu.
Baca Juga: Sektor Pariwisata Israel Hancur, 90 Hotel Tutup Sejak Perang
Tapi, katanya, “tidak ada pembenaran” bagi perlakuan yang berbeda terhadap warga Palestina dari Suriah, yang juga mewakili sejumlah kecil dari total populasi yang telah melarikan diri dari konflik Suriah. Kelompok itu mengatakan Palestina berusaha menyeberangi perbatasan dari Suriah diminta untuk memenuhi salah satu dari beberapa kriteria yang sangat sulit dan mahal. Dan laporan tersebut didokumentasikan kasus di mana warga Palestina mengatakan mereka memenuhi kriteria yang dipersyaratkan, termasuk ijin tinggal dan bukti kerabat yang tinggal secara legal di Lebanon, tetapi masih ditoli ak masuk.
“Kebijakan yang ditetapkan dalam dokumen ini merupakan pelanggaran terang-terangan hukum internasional,” kata Amnesty. Pemerintah Libanon membantah ada keputusan terselubung mencegah masuknya warga Palestina dari Suriah, namun Amnesty mengatakan tidak mendapat tanggapan dari pemerintah mengenai terjadinya sejumlah insiden terkait penolakakan masuk bagi pengungsi Palestina dari Suriah. Ada sekitar 500.000 warga Palestina di Suriah sebelum yang menghuni kamp-kamp pengungsi termasuk di Yarmouk dan Damaskus yang mengalami dampak langsung konflik di negara itu . (T/P010/EO2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya