Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebanon Tolak Seruan Israel untuk Ubah Pasukan Perdamaian PBB UNIFIL

Rudi Hendrik - Rabu, 26 Agustus 2020 - 09:27 WIB

Rabu, 26 Agustus 2020 - 09:27 WIB

25 Views

A Spanish U.N. peacekeeper looks to the U.N-demarcated "Blue Line" border between Lebanon and Israel, during a foot patrol in the disputed Chebaa farms area of southeast Lebanon, Tuesday Feb. 24, 2015. A Spanish peacekeeper was killed in south Lebanon last month during a flare-up in hostilities between Israel and Hezbollah. The U.N. peacekeeping force known as UNIFIL has been deployed in south Lebanon since 1978 and monitors the border between Lebanon and Israel. (AP Photo/Hussein Malla)

Beirut, MINA – Pemerintah Lebanon pada Selasa (25/8) menolak seruan Israel untuk mengubah misi pasukan penjaga perdamaian PBB yang berpatroli di perbatasan Lebanon-Israel, sebelum pemungutan suara Dewan Keamanan PBB untuk memperbarui mandatnya.

Lebanon dan Israel secara teknis masih berperang. Pasukan PBB, UNIFIL, ditugaskan untuk memantau gencatan senjata antara kedua belah pihak.

Pejabat sementara Menteri Luar Negeri Lebanon Charbel Wehbe secara terpisah menerima duta besar dari lima anggota tetap Dewan Keamanan menjelang pemungutan suara hari Jumat (28/8), kata Kantor Berita Nasional Lebanon, demikian dikutip dari Nahar Net.

Wehbe menyerahkan kepada mereka sebuah memorandum yang menekankan bahwa “Lebanon terikat pada pembaruan (misi) UNIFIL, tanpa mengubah mandat atau jumlahnya.”

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Kelompok kuat Hizbullah juga menolak perubahan apa pun pada sifat misi pasukan UNIFIL.

Didirikan pada tahun 1978, UNIFIL ditingkatkan setelah perang selama sebulan yang menghancurkan pada tahun 2006 antara Israel dan Hizbullah.

Israel menuduh UNIFIL, yang mandat terbarunya akan berakhir pada akhir Agustus, tidak cukup aktif melawan Hizbullah.

Indonesia adalah salah satu negara yang mengirim pasukannya untuk UNIFIL

Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah

Sekjen PBB Antonio Guterres pada bulan Juni menyerukan peningkatan kapasitas pengawasan pasukan UNIFIL, termasuk kamera pencitraan termal, teropong berteknologi tinggi, dan drone. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Internasional
Indonesia
Internasional