Beirut, MINA – Presiden Lebanon Joseph Aoun pada Jumat (31/10) menuduh Israel menanggapi tawaran negosiasi dengan mengintensifkan serangan udara, yang terbaru menewaskan seorang pria yang mengendarai sepeda motor di Lebanon selatan.
Meskipun gencatan senjata dengan kelompok bersenjata Lebanon, Hezbollah, telah disepakati pada November 2024, Israel tetap mempertahankan pasukan di lima wilayah di Lebanon selatan dan terus melancarkan serangan udara secara berkala.
Aoun telah menyerukan negosiasi dengan Israel pada pertengahan Oktober, setelah Presiden AS Donald Trump menjadi perantara gencatan senjata di Gaza.
“Lebanon siap untuk negosiasi guna mengakhiri pendudukan Israel, tetapi negosiasi apa pun… membutuhkan kesediaan bersama, yang tidak demikian adanya,” kata Aoun pada Jumat.
Baca Juga: Puluhan Ribu Yahudi Ultra-Ortodoks Gelar Aksi Damai Tolak Wajib Militer di Yerusalem
Israel “menanggapi opsi ini dengan melancarkan lebih banyak serangan terhadap Lebanon… dan meningkatkan ketegangan,” tambahnya dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul.
Kantor Berita Nasional (NNA) resmi Lebanon melaporkan, sebuah pesawat nirawak Israel menargetkan seorang pria yang mengendarai sepeda motor di Desa Kunin pada Jumat. Kementerian Kesehatan melaporkan satu kematian dan satu orang terluka.
Militer Israel mengakui dengan mengatakan telah “menghilangkan… seorang petugas pemeliharaan Hezbollah.” []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Prabowo Akan Kirim Mahasiswa Kedokteran ke Selandia Baru
















Mina Indonesia
Mina Arabic