Beirut, MINA – Lebanon menuntut diakhirinya serangan berulang dan pelanggaran oleh pasukan pendudukan Israel.
Tuntutan disampaikan oleh Menteri Pertahanan Lebanon di pemerintahan sementara, Zeina Aker, kepada Komandan Pasukan PBB di Lebanon UNIFIL, Jenderal Stefano Del Col, Senin (18/1).
Menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Lebanon, Aker mengecam penculikan penggembala ternak Lebanon, Hassan Zahra, dan “pelanggaran Israel yang sedang berlangsung terhadap Lebanon,” Quds Press melaporkannya.
Aker menekankan “penolakan Lebanon atas setiap pelanggaran terhadap kedaulatannya melalui darat, laut dan udara,” dan menekankan “perlunya pihak Israel untuk mengimplementasikan resolusi internasional, terutama Resolusi 1701.”
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Pada Selasa lalu, patroli militer Israel menangkap seorang penggembala di daerah perbatasan di Lebanon selatan, kemudian membebaskannya setelah tiga hari dan menyerahkannya ke UNIFIL, yang kemudian menyerahkannya ke negaranya.
Menyusul pembebasan Al-Ra’i, UNIFIL mengumumkan bahwa mereka telah “membuka penyelidikan untuk mengetahui keadaan kecelakaan itu, termasuk tempat penahanan.”
UNIFIL adalah kekuatan multinasional di PBB, berjumlah 10.334 tentara dari 45 negara, termasuk Indonesia, dan dikerahkan di wilayah Lebanon selatan, dengan tujuan untuk memastikan terpeliharanya perdamaian di wilayah yang berbatasan dengan Palestina yang diduduki. (T/RS2/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah