Beirut, MINA – Militer Lebanon mengumumkan gencatan senjata dengan kelompok Islamic State (ISIS) di perbatasan negara dengan Suriah yang mulai berlaku pada Ahad (27/8).
Militer mengatakan dalam pernyataannya, tujuan gencatan senjata di dekat kota Ras Baalbek adalah untuk membuka jalan negosiasi terakhir terkait dengan nasib tentara Lebanon yang diculik. Demikian DW memberitakan yang dikutip MINA.
ISIS telah menangkap sembilan tentara pada Agustus 2014 setelah melewati kota perbatasan Arsal. Nasib tentara tawanan masih belum diketahui.
Seorang sumber keamanan mengatakan, tentara Lebanon telah memulai mediasi perundingan pada Ahad untuk membebaskan tentaranya.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Wilayah timur laut Lebanon menghadapi tantangan perang Suriah yang berlarut-larut. ISIS dan kelompok militan lainnya meningkatkan kehadiran mereka di wilayah perbatasan Suriah-Lebanon.
Sejak dua pekan lalu, tentara Lebanon dan Suriah melancarkan serangan militer secara bersamaan tapi terpisah di wilayah yang dikuasai ISIS. Pasukan Suriah mendapat dukungan kelompok Hizbullah Lebanon dalam pertempuran tersebut.
TV Al-Manar milik Hizbullah melaporkan pada Ahad, tentara Suriah dan Hizbullah juga mengumumkan sebuah gencatan senjata di wilayah perbatasan Qalamoun di barat Suriah. (T/RI-1/RS1)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)