Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LEBIH 1.000 WARGA IRAK TEWAS BULAN LALU

Admin - Jumat, 2 Agustus 2013 - 01:33 WIB

Jumat, 2 Agustus 2013 - 01:33 WIB

444 Views ㅤ

Baghdad, 25 Ramadhan 1434/2 Agustus 2013 (MINA) – Laporan PBB, Kamis (1/8), menyebutkan bahwa lebih dari 1.000 warga Irak tewas dalam kekerasan sektarian di bulan Juli, angka tertinggi korban tewas bulanan sejak 2008 karena perlawanan terhadap pemerintah Irak meningkat.

Sebagian besar dari 1.057 korban adalah warga sipil, tewas dalam beberapa peristiwa tanpa henti seperti pemboman dan penembakan. Warga Irak takut hal itu bisa menyeret negara ke dalam perang lain, lapor Saudi Gazette yang dikutip Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).

“Kami belum pernah melihat jumlah tersebut dalam lebih dari lima tahun, ketika kemarahan buta perselisihan sektarian yang menimbulkan luka mendalam seperti pada negara ini,” ungkap Gyorgy Busztin, Utusan PBB untuk Irak dalam sebuah pernyataan.

Dia mendesak para pemimpin Irak untuk mengambil tindakan cepat dan tegas untuk menghentikan pertumpahan darah yang tidak masuk akal dan mencegah negara kembali ke “hari-hari gelap” 2006-2007, ketika jumlah orang yang tewas per bulan kadang-kadang melebihi 3.000 jiwa.

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

Dalam beberapa tahun terakhir kekerasan telah reda dan kenaikan yang baik dalam produksi minyak telah membuat negara kaya, tetapi konflik di tetangga Suriah memiliki ketegangan sektarian yang meradang di seluruh wilayah dan menyegarkan perlawanan Sunni di Irak, termasuk Al Qaeda. Jumlah korban bulan Juli membuat jumlah orang yang tewas dalam serangan militan sejak awal tahun menjadi 4.137 jiwa.

Wilayah yang terkena dampak terburuk adalah Baghdad, di mana 238 orang tewas pada bulan Juli, diikuti oleh Salahuddin, Niniwe, Diyala, Kirkuk dan Anbar.

Banyak dari provinsi tersebut didominasi oleh warga minoritas Sunni, yang sangat membenci pemerintah sejak invasi pimpinan Amerika Serikat  yang mengalahkan Saddam Hussein tahun 2003. Sunni telah mengadakan protes anti-pemerintah selama berbulan-bulan.

Memburuknya keamanan Irak disorot pekan lalu ketika ratusan narapidana melarikan diri setelah serangan simultan di dua penjara berkeamanan tinggi, memunculkan pertanyaan tentang kemampuan layanan keamanan untuk memerangi Al-Qaeda.

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Negara Islam Irak dan Levant, yang dibentuk awal tahun ini dalam sebuah merger antara afiliasi Al-Qaeda di Irak dan Suriah, mengklaim bertanggung jawab atas pembobolan penjara tersebut. (T/P09/P01).

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama

Rekomendasi untuk Anda