Ramallah, MINA – Tahun ajaran baru di Palestina secara resmi dimulai pada Ahad (6/9) kemarin. Lebih dari 1,3 juta siswa kembali ke kelas mereka di Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza, Palestina.
Sebelumnya sekolah-sekolah ditutup selama enam bulan disebabkan oleh wabah virus Corona.Wafa News Agency melaporkan yang dikutip MINA.
Memasuki tahun ajaran baru ini, program kehadiran yang ketat diberlakukan dengan mempertimbangkan bahaya dari virus Corona baru.
Belajar di sekolah dihentikan ketika kasus pertama pandemi ditemukan di Palestina pada Maret yang memaksa penutupan semua sekolah dan memulai program pembelajaran jarak jauh.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Tahun sekolah dimulai pertama dengan kelas satu sampai empat, untuk diikuti dua minggu kemudian oleh kelas lima sampai 11, dengan mempertimbangkan bahwa kelompok siswa akan menghadiri kelas pada beberapa hari dalam seminggu sambil menerima pendidikan jarak jauh dari rumah selama sisa pelajaran. hari kerja.
Kementerian Pendidikan menyebutkan, jumlah siswa di Tepi Barat dan Gaza masing-masing sekitar 1 juta dan 350.000 siswa, terdiri dari 743.953 berada di Tepi Barat, sedangkan 597.838 di Jalur Gaza.
Dikatakan 881.000 siswa kembali ke sekolah negeri, 337.000 siswa kembali ke sekolah yang dikelola UNRWA, sementara 656.000 siswa kembali ke kelas mereka di sekolah swasta.
Tahun ajaran akan mengikuti program ketat untuk menjamin keselamatan siswa dan staf pengajar. (R/R8/P1)
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)