Tel Aviv, MINA – Kementerian Kesehatan Israel memperbarui jumlah korban luka dan dirawat di rumah sakit selama perang saat ini menjadi sedikitnya 1.452 orang. Adapun jumlah tewas di pihak Israel diyakini lebih 200 orang.
Dikutip dari Times of Israel, hingga pukul 21.30 waktu Palestina, Kementerian Kesehatan Israel menyebutkan, kondisi kritis 18 orang, kondisi serius 267 orang, kondisi sedang 279 orang, kondisi baik 636 orang, dan 16 orang dirawat karena kecemasan berat. Sementara 169 lainnya masih dievaluasi oleh otoritas medis.
Dalam serangan roket terbaru dari Jalur Gaza ke Israel tengah, layanan ambulans Magen David Adom (MDA) melaporkan empat orang terluka.
Seorang pria terluka ringan di Rishon Lezion, seorang wanita berusia 34 tahun terluka parah di Tel Aviv, seorang pria berusia 70 tahun mengalami luka sedang dan seorang pria berusia 40 tahun mengalami luka ringan di Bat Yam, kata MDA.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Sebelumnya pada Sabtu pagi (7/10), kelompok perlawanan Islam Hamas meluncurkan Operasi Aqsa Flood, serangan militer dengan melakukan infiltrasi ke wilayah-wilayah selatan Israel yang berbatasan dengan Jalur Gaza.
Para pejuang menyerang militer dan sipil Israel, menculik tentara dan warga untuk dijadikan sandera. Lebih 5.000 roket ditembakkan dari Jalur Gaza yang diblokade.
Wakil Ketua Gerakan Perlawanan Islam Hamas Saleh al-Arouri menyatakan pada Sabtu, Operasi Aqsa Flood adalah pertempuran untuk memutus kekuatan pendudukan Israel dan dilakukan sebagai reaksi atas kejahatan tentara pendudukan yang sedang berlangsung di Palestina.
“Mujahidin Jalur Gaza memulai operasi luas dengan tujuan mempertahankan Masjid Al-Aqsa dan membebaskan para tawanan Palestina di penjara Israel,” kata Al-Arouri.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Militer Israel menanggapi serangan Hamas dan kelompok perlawanan lainnya dengan segera melakukan serangan udara besar-besaran ke Jalur Gaza yang diblokade. (T/R1-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya