Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih 347 Ribu Orang Masuk Islam di Arab Saudi dalam Lima Tahun Terakhir

Rana Setiawan - Ahad, 21 Januari 2024 - 14:23 WIB

Ahad, 21 Januari 2024 - 14:23 WIB

7 Views

Konsuler Arab Saudi di Kabul, Afghanistan. (Foto: dok. AA)

Riyadh, MINA – Kementerian Urusan Dakwah dan Bimbingan Islam Arab Saudi mengungkapkan, sebanyak 347.646 orang tela memeluk Islam selama kurun waktu lima tahun terakhir.

Kementerian melaporkan sebagaimana dikutip Saudi Gazette, Ahad (21/1), pencapaian ini difasilitasi oleh 423 dai asing Kementerian dan 457 lembaga dakwah yang tersebar di berbagai wilayah Kerajaan.

Laporan Kementerian menunjukkan peningkatan konversi yang konsisten, dengan 21.654 pada 2019, meningkat menjadi 163.319 pada tahun lalu.

Inisiatif ini merupakan bagian penting dari komitmen Kementerian untuk memperkenalkan Islam kepada non-Muslim, mempromosikan prinsip-prinsip toleransi, dan mengatasi kesalahpahaman tentang agama.

Sementara itu, Pemerintah Arab Saudi pada November 2023 lalu mengkonfirmasi, lebih dari 56 ribu orang menjadi Mualaf sepanjang 2023. Jumlah mualaf laki-laki 41.609 orang dan mualaf perempuan 14.952 orang.

Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok

Arab Saudi adalah tempat kelahiran Nabi Muhammad, tempat diturunkannya Al Quran dan tempat dimulainya peradaban Islam. Menurutnya selama berabad-abad, Arab Saudi terus berkomitmen terhadap Islam dan Muslim.

Terbaru, bahkan dengan konstitusi negara yang menegaskan bahwa negara (Arab Saudi) harus memelihara aspirasi, solidaritas dan harmoni bangsa Arab dan Muslim serta memperkuat hubungan dengan negara sahabat.

Sementara itu, meningkatnya jumlah pemeluk agama Islam, tidak lepas dari upaya Kementerian Agama, Dakwah, dan Bimbingan. Tercatat bahwa metode mengundang mereka ke Islam bervariasi, termasuk kuliah, pidato bimbingan, pelajaran akademik, seminar, lokakarya, inisiatif, dan tur.

Upaya para pengkhutbah, yang berbicara bahasa yang berbeda, di bidang undangan Islam telah berhasil di berbagai bidang, termasuk perusahaan, rumah sakit, dan tempat berkumpulnya pekerja migran.

Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional

Sementara populasi non-Muslim di Arab Saudi kebanyakan adalah pekerja asing. Mereka berasal dari berbagai negara, ada India, Filipina, Nepal, Sri Lanka, dan Amerika Serikat.(R/R1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Parlemen Arab Minta Dunia Internasional Terus Beri Dukungan untuk Palestina

Rekomendasi untuk Anda

MINA Health
Kolom
Indonesia
Kolom