Washington DC, MINA – Diperkirakan lebih dari 400.000 aktivis berkumpul di Washington DC, Amerika Serikat, Sabtu (13/1), sebagai bagian dari Hari Aksi Global menyerukan penghentian segera tindakan genosida Israel di Gaza yang didukung AS .
Para pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina dan banyak yang menghiasi diri mereka dengan keffiyeh Palestina selama pawai menandai hari ke-100 agresi Israel di Gaza, WAFA melaporkan, Ahad (14/1).
Sambil meneriakkan “Gencatan Senjata sekarang”, para pengunjuk rasa membentangkan spanduk dan poster berisi pesan-pesan seperti “Bebaskan Palestina”, “Hentikan Perang di Gaza”, dan “Akhiri Pendanaan untuk Genosida”.
Di dekat Gedung Putih, para pembicara mendesak Presiden AS Joe Biden untuk mengakhiri dukungan militer dan keuangan untuk Israel.
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
Di tengah tepuk tangan salah satu pembicara menyatakan, “Presiden Biden dapat dengan mudah menghentikan kegilaan ini dengan memberikan tekanan pada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.”
Selain itu, beberapa orang Amerika keturunan Palestina berbagi cerita sedih tentang teman dan kerabat mereka yang terbunuh atau terluka dalam kampanye genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza.
Pada saat yang sama, banyak kota dan ibu kota di seluruh dunia menyaksikan protes besar-besaran terhadap agresi Israel yang sedang berlangsung di Gaza.
Demonstrasi penting terjadi di Paris, London, Amsterdam, Oslo, Uppsala, Milan, Tunis, Seoul, Tokyo, Kuala Lumpur dan Jakarta.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Protes ini bertujuan untuk mengekspresikan solidaritas terhadap rakyat Palestina dan menuntut gencatan senjata segera, diakhirinya agresi di Gaza, dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.
Sejak 7 Oktober tahun lalu, agresi Israel di Gaza telah mengakibatkan 23.843 orang tewas, dan 60.317 lainnya luka-luka, terutama di kalangan anak-anak dan perempuan. Agresi tersebut juga telah menyebabkan kerusakan infrastruktur yang parah dan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. (T/Mil/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza