Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LEBIH 86.OOO MUSLIM ROHINGYA TINGGALKAN MYANMAR

Admin - Sabtu, 14 Juni 2014 - 06:59 WIB

Sabtu, 14 Juni 2014 - 06:59 WIB

660 Views ㅤ

Rohingya-300x203.jpg" alt="Photo : Press Tv Warga Muslimin Rongyiha" width="300" height="203" /> Photo : Press Tv Warga Muslimin Rongyiha

Arakan, 15 Sya’ban 1435/14 Juni 2014 (MINA) – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan, lebih dari 86.000 anggota etnis Muslim Rohingya    meninggalkan Myanmar Barat, Negara Arakan, menempuh perjalanan penuh bahaya   dengan perahu, sejak pecahnya kekerasan antar-komunal pada pertengahan 2012.

Perahu yang berisikan penumpangnya yang sebagian besar Muslim Rohingya yang tidak diberikan kewarganegaraan oleh pemerintah Myanmar dibawa ke perairan dalam Teluk Benggala. Biasanya mereka dalam perahu yang tidak aman dan penuh sesak, dengan harapan mencapai negara lain, biasanya Malaysia, demikian diberitakan blog yang fokus membahas Rohingya dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Menurut catatan yang diposting secara online oleh juru bicara Badan Pengungsi PBB (UNHCR) Adrian Edwards dalam  jumpa pers di Jenewa, Selasa, 615 orang dilaporkan telah meninggal ketika melakukan perjalanan pada 2013. Korban tewas tahun lalu lebih besar lagi dengan jumlah 730 orang tewas selama pertengahan 2012.

Namun, kata dia, orang-orang yang berhasil melakukan perjalanan mengatakan perahu yang penuh sesak tidak menutup kemungkinan terkadang mereka tersesat atau terkendala oleh mesin yang rusak.

Baca Juga: Jepang Hadapi Krisis Populasi, Jumlah Lansia Capai Rekor Tertinggi

“Sejumlah orang  kehabisan makanan dan air karena waktu yang lama di laut. Mereka yang meninggal di kapal dilaporkan telah dibuang ke laut.”

Kekerasan antara etnis Arakan Buddha dan Muslim Rohingya pecah pada Juni 2012 dan telah kembali terulang secara sporadis sejak itu. Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan ‘mengatakan angka terbaru untuk mereka yang tinggal di kamp-kamp untuk pengungsi internal di negara bagian sebanyak 137.000 orang, mayoritas dari mereka adalah Rohingya.

Dengan ketegangan masih tinggi di negara bagian, dan keterbatasan akses terhadap bantuan kemanusiaan, kesehatan, pendidikan dan pekerjaan, membuat sebagian dari mereka mengambil resiko pergi dan meninggalkan kamp melaluilaut.

UNHCR memperkirakan lebih dari 86.000 orang telah meninggalkan Myanmar dengan kapal sejak Juni 2012. Ini mencakup lebih dari 16.000 orang pada semester kedua 2012, sebanyak 55.000 orang pada 2013 dan hampir 15.000 dari Januari hingga April tahun ini,” kata Edwards.

Baca Juga: Junta Myanmar dan Pemberontak Bertempur, Warga Sipil Jadi Korban

Edwards juga menguraikan masalah yang dihadapi oleh Rohingya yang juga sering disebut orang-orang perahu di tujuan mereka seperti di Thailand selatan dan di Malaysia utara, mereka dalam bahaya karena banyak diantaranya jatuh ke tangan para pedagang manusia.

“Di sana mereka ditahan selama berbulan-bulan di kamp-kamp yang penuh sesak dan kadang-kadang bahkan di kandang sampai keluarga mereka bisa membayar untuk pembebasan mereka,” kata Edwards, menambahkan bahwa tahanan dipukuli, mengalami kondisi yang keras dan makanan yang diperoleh sedikit di kamp-kamp, di hutan-hutan perbatasan Thailand-Malaysia.(T/P08/EO2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Sekitar 20.000 Pengungsi Rohingya Tiba di Bangladesh dalam Tiga Bulan Terakhir

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Internasional
Timur Tengah
Internasional
Dunia Islam
Palestina