Lebih Banyak Jenazah Ditemukan di RS Shifa Usai Pasukan Israel Pergi

Warga Palestina berkumpul di sekitar Rumah Sakit al-Shifa yang terbakar dan hancur setelah pasukan Israel mundur.(Foto: Osama Rabii/Agensi Anadolu)

Gaza, MINA – Ada lebih banyak jenazah yang telah membusuk ditemukan di dalam Rumah Sakit al-Shifa di Gaza, di tengah operasi untuk menemukan jenazah korban salah satu pembantaian terbesar yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina, kata organisasi Euro-Med Human Rights Monitor.

Dikutip dari Press TV, Rabu (10/4), pendiri dan ketua kelompok tersebut, Ramy Abdu mengatakan dalam serangkaian unggahan di media sosial, “operasi untuk menemukan mayat yang dieksekusi oleh tentara Israel di Rumah Sakit al-Shifa terus berlanjut.”

Dia menerbitkan video “mengejutkan” yang menunjukkan tim penyelamat, pertahanan sipil, dan bukti forensik menemukan lebih banyak mayat yang telah membusuk.

“Sepertinya kita sedang menyaksikan salah satu pembantaian terbesar yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina dalam sejarah,” kata Abdu.

Baca Juga:  Penembak Jitu Hamas Tewaskan Tentara Israel di Rafah

Dia mengatakan, video tersebut mengkonfirmasi laporan kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Jenewa tersebut, mengenai operasi eksekusi lapangan yang dilakukan oleh pasukan Israel selama serangan mereka baru-baru ini terhadap al-Shifa.

“Horor: Dokter, perawat, pengungsi, administrator rumah sakit, anak-anak, perempuan. Hal inilah yang terungkap pasca penarikan tentara Israel dari Rumah Sakit al-Shifa. Puluhan jenazah dieksekusi di lapangan,” ujarnya.

Menurut pernyataannya, tentara Israel menempatkan mayat-mayat tersebut di dalam lubang yang telah mereka gali.

Pada tanggal 18 Maret, pasukan Israel memulai gelombang serangan baru terhadap rumah sakit utama Gaza, al-Shifa. Mereka melakukan pengepungan selama dua pekan terhadap rumah sakit tersebut.

Pada tanggal 1 April, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, pasukan Israel menarik tank dan kendaraan dari al-Shifa. Kementerian menambahkan, puluhan mayat, beberapa di antaranya sudah membusuk, telah ditemukan di kompleks tersebut setelah penarikan Israel, yang juga meninggalkan kehancuran dan sejumlah besar korban jiwa.

Baca Juga:  Sebanyak 30.000 Jamaah Shalat Jumat di Masjidi Al Aqsa

Israel pertama kali menggerebek Rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza pada November lalu.

Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza, telah melindungi ribuan warga Palestina yang melarikan diri dari invasi Israel di bagian utara wilayah tersebut.

Militer Israel mengeklaim bahwa gerakan perlawanan Palestina Hamas menggunakan fasilitas tersebut untuk “melakukan dan mempromosikan aktivitas teroris.” Hamas berulang kali membantah beroperasi dari Shifa dan fasilitas kesehatan lainnya.

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, al-Shifa tidak lagi berfungsi karena pengepungan dan serangan Israel terhadap fasilitas tersebut selama berbulan-bulan. (T/RI-1/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rana Setiawan