Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih dari 1.100 Tentara Israel Diberhentikan karena Trauma

sri astuti - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

0 Views

Ilustrasi tentara penjajah Zionis Israel.(Foto: Tony Stadler/IST)

Tel Aviv, MINA – Dampak psikologis perang Israel yang berkelanjutan di Gaza terus terasa di kalangan Pasukan Pendudukan Israel (IOF), karena lebih dari 1.100 tentara telah resmi diberhentikan karena gangguan stres pascatrauma (PTSD) sejak Oktober 2023.

Data militer Israel menunjukkan, antara Oktober dan Juli, 1.135 tentara aktif, cadangan, dan anggota dinas karier diberhentikan dari posisi mereka, mulai dari peran tempur garis depan hingga pendukung garis belakang, karena kondisi psikologis terkait trauma. Almayadeen melaporkan, Senin (1/9).

Dengan rencana operasi darat skala besar di Kota Gaza dan mobilisasi massa cadangan yang terus berlanjut, beban psikologis para tentara semakin meningkat. Para komandan semakin vokal tentang tekanan yang dialami pasukan mereka, terutama di antara mereka yang berulang kali dikerahkan ke zona pertempuran.

Krisis kesehatan mental ini tercermin dari peningkatan signifikan kasus bunuh diri di kalangan tentara pendudukan. Menurut data resmi, 21 tentara bunuh diri pada tahun 2024 saja, jumlah tertinggi dalam lebih dari satu dekade. Sejauh ini, pada tahun 2025, setidaknya 17 kasus bunuh diri lainnya telah dilaporkan, sebagian besar melibatkan prajurit cadangan yang baru kembali dari tugas di garis depan.

Baca Juga: 131 Jurnalis Israel Desak Hentikan Serangan terhadap Wartawan di Gaza

Untuk mengatasi masalah yang semakin meningkat, IOF dan Kementerian Keamanan terpaksa memperluas Unit Respons Stres Tempur. Cabang-cabang baru sedang didirikan di wilayah utara dan selatan, dan sebuah pusat nasional sedang dikembangkan untuk menyediakan perawatan holistik bagi tentara dan keluarga mereka. Pusat ini akan menawarkan layanan psikologis, perawatan medis, dan dukungan rehabilitasi jangka panjang.

Lonjakan kasus kesehatan mental dan bunuh diri belum pernah terjadi sebelumnya dalam skala di entitas tersebut. Sejak perang di Gaza dimulai, lebih dari 26.000 personel IOF telah melakukan perawatan kesehatan mental, dengan sekitar sepertiganya didiagnosis menderita PTSD. Dibandingkan dengan konflik-konflik sebelumnya seperti perang di Lebanon tahun 2006, di mana hanya sekitar 2% tentara yang didiagnosis menderita PTSD, angka-angka saat ini menunjukkan peningkatan yang dramatis.

Para prajurit cadangan, khususnya, melaporkan gejala yang meningkat. Sebuah studi terbaru menemukan 12% prajurit cadangan yang bertugas selama perang Gaza yang sedang berlangsung melaporkan gejala PTSD, peningkatan tajam dibandingkan operasi-operasi sebelumnya.

Paparan trauma yang berkelanjutan, penugasan berulang, dan menyaksikan kematian atau cedera rekan-rekan dilaporkan sebagai pendorong utama tren ini.

Baca Juga: Media Ibrani: 10.000 Tentara Dalam Perawatan Gangguan Mental

Secara total, sejak Oktober 2023, lebih dari 450.000 prajurit cadangan telah dipanggil, sebuah rekor bagi Israel. Saat ini, sekitar 130.000 tentara masih aktif dikerahkan, bersama sebagian besar dari 100.000 prajurit tetap IOF. Dengan mobilisasi skala besar seperti itu, dampak psikologisnya kemungkinan akan semakin dalam. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Seorang Tentara Zionis Bunuh Diri di Pangkalan Militer

Rekomendasi untuk Anda