Madrid, MINA – Menurut laporan Kelompok Hak Migrasi Spanyol, Caminando Fronteras, lebih dari 10.000 orang tewas pada tahun 2024 saat berupaya bermigrasi secara ilegal ke Spanyol melalui jalur laut.
Dalam laporannya, Caminando Fronteras menyoroti bahwa Spanyol memiliki salah satu rute migrasi paling mematikan di dunia, dengan rata-rata 30 migran meninggal setiap hari. Ini merupakan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan tahun 2023, saat rata-rata hariannya sekitar 18 kematian, demikian Khaama Press melaporkannya.
Data menunjukkan bahwa tahun 2024 ditetapkan sebagai tahun paling mematikan dalam sejarah migrasi modern ke Spanyol.
Sebagian besar migran, yang berjumlah 9.757 orang, tewas saat menyeberangi Samudra Atlantik dalam perjalanan menuju Kepulauan Canary di Spanyol.
Baca Juga: Serikat Jurnalis Inggris Kutuk Pembunuhan Lima Jurnalis di Gaza
Selain itu, 131 kapal hilang di laut. Sejauh ini tidak ditemukan jejaknya.
Caminando Fronteras juga menambahkan bahwa meskipun rute migrasi panjang dan berbahaya, kelambanan pihak berwenang dalam menyediakan layanan pencarian dan penyelamatan telah menjadi penyebab 69% dari insiden tragis itu.
Spanyol merupakan salah satu titik masuk utama migrasi ilegal ke Eropa. Karena letak geografisnya, dengan perbatasan laut yang luas dan kedekatannya dengan Afrika, Spanyol telah menjadi tujuan utama bagi para migran yang mencoba memasuki Eropa secara ilegal.
Meningkatnya jumlah kematian di sepanjang rute migrasi laut Spanyol merupakan pengingat nyata akan kondisi putus asa yang dihadapi oleh banyak migran dalam mencari kehidupan yang lebih baik. Meskipun perjalanan itu berbahaya, banyak yang masih melakukannya, didorong oleh harapan akan masa depan yang lebih aman dan lebih sejahtera. []
Baca Juga: Balas Israel, Houthi Tembakkan Rudal ke Bandara Israel
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Rudal Hipersonik Yaman Hantam Tel Aviv Jumat Dini Hari